Nairobi, (ANTARA News) - Satu kelompok gerilyawan Somalia yang memerangi pemerintah sementara di negara Tanduk Afrika tersebut telah mengancam akan melancarkan serangan baru terhadap Kenya, dalam upaya mencaplok satu wilayah di bagian utara negara Afrika timur tersebut.

Komisaris Provinsi Timur-Laut Kimeu Maingi mengatakan anggota milisi Ash-Shabaab telah mengeluarkan ancaman baru kepada pemerintah Kenya, dan mengancam akan menyerbu wilayah timur-laut negeri itu dengan tujuan mencaploknya dan menerapkan hukum Syari`ah di sana, seperti dikutip dari Xinhua-OANA.

Menurut Kantor Berita Kenya, Maingi mengatakan pada Minggu bahwa kelompok milisi secara resmi telah berkomunikasi dengan pemerintah, dan mengatakan mereka bertekad menyerbu provinsi Timur-Laut dan menjadikannya bagian dari negara mereka serta menerapkan hukum agama mereka.

Maingi mengatakan penculikan beberapa warga Kenya yang terjadi di kota kecil perbatasan Mandera adalah bagian dari rancangan lebih luas guna memaksa reaksi dari pemerintah Kenya.

Administrator itu menyampaikan keprihatinan megnenai peningkatan kasus warga lokal yang memperoleh senjata kecil dari negara yang dirongrong pertempuran tersebut, yang, katanya, dapat digunakan dalam serangan semacam itu.

Namun, Maingi menyatakan pemerintah telah menetapkan berbagai tindakan guna menghadapi serangan semacam itu dari anggota milisi, termasuk penggelaran tentara tambahan guna mengawaki perbatasan lapuk yang diperluas Kenya-Somalia dan perlucutan senjata penduduk di provinsi tersebut.

Ketika berbicara di Warbale , Kabupaten Fafi selama acara pembagian bantuan makanan, Maingi mengatakan tak dapat dibenarkan bahwa penduduk lokal terus menuntut pembagian makanan dari pemerintah sementara mereka secara rutin melakukan pertukaran ternak dengan senjata api dengan anggota milisi Somalia di perbatasan yang lapuk itu.

Awal tahun ini, dua orang tewas ketika anggota dua suku bentrok mengenai kepemilikan dataran penggembalaan dan sumber air.

Maingi mengeluarkan ultimatum tanpa batas waktu bagi warga setempat guna menyerahkan senjata api mereka yang telah mereka perolah secara tidak sah dari orang Somalia.

Ia mengatakan pemerintah terikat komitmen guna menjaga keamanan warganya dengan segala cara yang mungkin dan tak seorang pun akan diperkenankan memiliki senjata api secara tidak sah dengan alasan untuk melindungi diri.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009