Jakarta (ANTARA News)- Forum dialog antar warga Indonesia dengan warga Amerika Serikat (Indonesia-America People to People Dialogue/IA-P2P), Jumat malam diresmikan bersamaan dengan peluncuran buku "Barack Obama Dreams from My Father" edisi khusus berbahasa Indonesia.

Abdillah Toha mengatakan forum IA-P2P dibentuk untuk meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat sekaligus menjembatani perbedaan persepsi antara dunia Islam dengan pandangan negara-negara Barat.

"Melalui forum ini Indonesia menyediakan jendela keluar yang bagus untuk mewujudkan upaya-upaya hubungan yang lebih baik antara dunia Barat dan Timur, antara masyarakat Islam dengan masyarakat Amerika Serikat," kata Abdillah Toha.

Menurut dia, selama beberapa tahun belakangan hubungan antara masyarakat Islam dengan Barat khususnya Amerika Serikat mengalami distorsi akibat kesalahpahaman dalam memahami satu sama lain.

Kesalahpahaman itu kian terpuruk setelah kasus peledakan menara kembar World Trade Centre (WTC) 11 September 2002 yang dibalas dengan invasi ke Afghanistan dan Irak serta aksi kekerasan yang terus terjadi di Palestina hingga kini.

Toha berharap, wadah IA-P2P dapat menjembatani hubungan yang harmonis antara warga kedua negara dan nantinya bisa mempengaruhi pengambilan kebijakan politik yang saling menguntungkan di dalam negeri masing-masing.

Dikatakan, politik luar negeri sering tidak didasarkan kepentingan jangka panjang, namun kepentingan politik jangka pendek akibat tekanan politik di dalam negeri.

"Hubungan antar warga ini sangat penting karena rakyatlah yang memberikan dukungan politis kepada pemimpinnya masing-masing," kata Toha yang juga anggota Komisi I DPR RI itu.

Sementara itu A Malik Gismar mengatakan kebijakan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang merangkul masyarakat dunia Islam menjadi awal yang baik bagi kehidupan dunia internasional yang lebih damai di masa depan.

"Melalui wadah ini kita ingin mengambil manfaat yang sebesar-besarnya untuk membuat sejarah baru antara Amerika dan Indonesia, antara dunia Islam dengan Barat," kata Gismar.

Dikatakan, untuk membangun hubungan yang baik antar warga Amerika dengan Indonesia tidak sekedar dibutuhkan dialog yang menghasilkan kesepakatan semu semata, namun lebih jauh dari itu bisa dapat menerima hidup bersama secara berdampingan walau berbeda.

Menurut Gismar, beberapa kegiatan yang akan digelar ke depan berupa dialog konvensional seperti perkemahan musim panas, lokakarya di sektor tertentu (kepemudaan, masmedia, intelektual, mahasiswa, pemimpin agama, pendidik, aktivias organisasi massa) dan lainnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009