Chisinau, (ANTARA News) - Presiden Moldova yang berhaluan komunis, Vladimir Voronin, dalam sebuah pernyataan, Jumat mengatakan ia melepaskan jabatannya dan menyerahkan kekuasaan kepada lawan-lawannya yang pro Barat.

"Saya dengan hati yang berat menyerahkan kekuasaan kepada penguasa baru," kata Voronin dalam pernyataan yang disiarkan dalam surat-surat kabar edisi pagi.

Empat partai pro Barat mengalahkan partai komunis yang berkuasa dalam pemilu sela parlemen Juli dan kini memiliki hak membentuk pemerintah. Tetapi koalisi yang mereka bentuk segera setelah pemilu itu masih kekurangan delapan suara yang diperlukan untuk memilih presiden baru.

Penjabat Presiden Vladimir Voronin yang berkuasa sejak tahun 2001, tidak dapat bertarung untuk masa jabatan empat tahun ketiganya.

Ia pekan lalu mengatakan ia akan mengundurkan diri dan menjadi anggota parlemen, tetapi Partai Komunis yang dipimpinnya mengharapkan pengadilan akan menguatkan satu keluhan prosedural yang akan menunda proses untuk memilih satu pemerintah.

Moldova, negara Eropa termiskin, berada di persimpangan jalan antara integrasi lebih jauh dengan Uni Eropa da hubungan lebih erat dengan Rusia.

Siapa pun yang akan berkuasa harus membawa negara itu keluar dari resesi yang mendalam dan menyelesaikan konflik setahun Transdniestra-- satu daerah kecil berbahasa Rusia yang membangkang.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009