Jakarta (ANTARA News) - PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang mengungkapkan pemadaman listrik yang terjadi di sebagian wilayah Jakarta sejak Senin (2/11) malam terjadi akibat adanya gangguan di PLTGU Muara Karang, Jakarta Utara.

General Manager PLN Disjaya dan Tangerang Willy Purnomo di Jakarta, Selasa mengatakan, PLTGU Muara Karang mengalami gangguan, Senin (2/11) pukul 23.40 WIB saat pemeliharaan satu trafo di Gardu Induk Gandul, Depok.

"Akibatnya, satu trafo lainnya di Gandul menjadi `overload` dan padam," katanya. Namun, lanjutnya, sebagian besar wilayah yang padam sudah kembali normal pada Selasa pukul 04.00 WIB.

Menurut dia, pihaknya tengah mengupayakan PLTGU Muara Karang beroperasi kembali.

Sejak Senin (2/11), sejumlah wilayah di antaranya Jakarta dan Bekasi mengalami pemadaman listrik dan dikeluhkan masyarakat. Sebelumnya, PLTG Unit 2 Tanjung Priok, Jakut 150 MW juga tengah menjalani perawatan rutin selama 45 hari sejak 16 Oktober hingga akhir November 2009 yang menyebabkan pemadaman listrik di sebagian Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

Padahal, PLTG Tanjung Priok merupakan salah satu sumber tambahan pasokan guna mengatasi kerusakan trafo di instalasi (interbus transformer/IBT) 1 Cawang, Jakarta Timur dan IBT 2 Kembangan, Jakarta Barat.

Akibat kerusakan trafo di kedua instalasi tersebut, sistem kelistrikan di Jakarta dan Banten mengalami defisit sebesar 900 MW dengan perincian Cawang 450 MW dan Kembangan 450 MW.

PLN melakukan sejumlah upaya guna mengurangi defisit tersebut.Gangguan trafo di Cawang diatasi dengan mempercepat pengoperasian proyek penambahan daya (repowering) PLTGU Muara Karang, Jakarta Utara yang menambah pasokan 250 MW dan PLTG Tanjung Priok Unit 2 150 MW.

Sedang, trafo di Kembangan mendapat tambahan pasokan dari pengoperasian IBT 2 Balaraja, Tangerang sebesar 400 MW dan sistem Cibatu/Cikarang sebesar 70 MW.

Dengan demikian, total defisit di sistem Jakarta dan Banten hanya tinggal 30 MW jika semua upaya tersebut terealisasi.

Namun, perawatan rutin PLTG Tanjung Priok bakal menambah beban pemadaman bergilir.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009