Solo (ANTARA) - National Paralympic Committee (NPC) Indonesia bakal memanggil para atletnya untuk menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Solo, pada awal Oktober 2020 untuk persiapan menuju Paralimpiade Tokyo Jepang tahun depan.

Sekjen NPC Indonesia Rima Ferdianto, di Solo, Rabu, mengatakan akan memanggil 35 atlet untuk memulai pelatnas delapan cabang olahraga Paralimpiade Tokyo di Solo, pada 1 Oktober mendatang.

Rima mengatakan para atlet NPC sebelumnya melakukan pelatnas secara online, dan hasil evaluasi untuk para atlet Indonesia performa tidak bisa maksimal. Hal ini, karena beberapa atlet di daerah menghadapi kendala soal venue terbatas dan waktu latihan tidak teratur, sehingga, para atlet NPCI mengalami penurunan performa.

NPC kemudian memanggil semua atletnya agar persiapan mereka bisa maksimal dengan benar-benar memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Misalnya, satu kamar penginapan hanya untuk satu orang dan hotel tidak boleh menerima tamu lain selain atlet dan pelatih.

Hotel yang akan digunakan untuk pelatnas sudah tidak boleh menerima tamu lagi selain atlet dan pelatih. Hal ini, juga berlaku untuk venue tempat latihan hanya khusus untuk atlet pelatnas, sehingga tidak bercampur dengan umum.

"Kami sudah persiapkan semuanya untuk tempat latihan dan penginapan para atlet disabilitas dan pelatih pelatnas," kata Rima.

Bahkan, dalam pelatnas tersebut transportasi untuk para atlet dan pelatih setiap cabang olahraga masing-masing ada satu bus. Sopirnya juga sudah diberikan sosialisasi bagaimana menerapkan protokol kesehatan. Hal ini, tujuannya dalam pelatnas bisa meminimalisir resiko terkena COVID-19.

Baca juga: Pelatnas NPC terhenti, atlet paralimpiade kehilangan mata pencarian

Pelatnas Paralympic tetap harus dilakukan karena para atlet masih harus berjuang mencari poin peringkat dan partisipasi poin menuju ke Tokyo. Rencananya federasi internasional akan merilis jadwal-jadwal pertandingan internasional pada awal 2021.

"Hal ini, otomatis jika mereka tidak mulai pelatnas sekarang untuk mendapatkan rangking poin menuju Paralympic Tokyo, sangat minim. Kami menempuh resiko ini, untuk memanggil para atletnya persiapan pelatnas menuju Paralympic Jepang 2021," katanya.

Pihaknya juga dijanjikan oleh International Paralympic Committe (IPC) dari Dubai, bahwa atlet-atlet Asia yang berburu poin Paralympic Tokyo diusahakan akan mendapat vaksin COVID-19 dengan kualitas terbaik untuk mereka. Sehingga, para atlet tidak mikir lagi untuk tentang pandemi COVID-19.

"Presiden IPC sudah menjanjikan mereka akan membantu negara-negara di Asia mendapatkan akses vaksin kualitas tertinggi, sehingga sebelum para atlet melakukan try out akan mendapat vaksin terlebih dahulu," katanya.

Para atlet NPC dari delapan cabang olahraga tersebut yakni para atletik, para renang, para bulu tangkis, para tenis meja, para angkat berat, para balap sepeda, para panahan, dan para menembak.

"Kami mencatat dari 35 atlet NPC Indonesia dipanggil mengikuti Pelatnas Paralympic ini, yang sudah 100 persen lolos ke Tokyo, baru 15 atlet. 20 atlet lainnya masih harus berjuang untuk mendapatkan tiket ke Tokyo tahun depan," katanya.

Para atlet dan pelatih sebelum masuk penginapan mengikuti Pelatnas harus dites usap terlebih dahulu. Mereka rencana juga akan dites usap setiap bulan selama dalam Pelatnas untuk mencegah COVID-19.

Baca juga: 49 atlet-pelatih NPCI mendapat penghargaan dari Kemenpora

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020