Medan (ANTARA) - Hello Toba yang berada di jalan lintas Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara menjadi tempat berkumpulnya para pegiat ekonomi kreatif kawasan Danau Toba.
 
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Agus Karo-Karo, Kamis mengatakan bahwa kehadiran Hello Toba ini memiliki andil besar dalam memajukan ekonomi kreatif di kawasan Danau Toba.
 
Karena menurutnya, kualitas produk usaha dari para pelaku ekonomi kreatif akan menunjang perkembangan sektor pariwisata setempat karena dua sektor ini saling berkaitan.

Baca juga: Taman Eden 100 di Lumban Julu Toba tawarkan edukasi wisata alam
 
Kreativitas dari para pegiat ekonomi kreatif Hello Toba ini dinilai akan mendorong inovasi yang menciptakan nilai tambah lebih tinggi, dan pada saat yang bersamaan ramah lingkungan serta menguatkan citra dan identitas budaya suatu daerah.
 
"Sebuah daerah di mana para pelaku ekonomi kreatif bisa berkembang dengan baik dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada sebagai salah satu penopang utama sektor pariwisata," katanya.
 
Sementara itu, Reni Ruth merupakan pegiat ekonomi kreatif di Hello Toba yang berinisiatif mempopulerkan kain Ulos menjadi produk turunan berupa tas.
 
Ulos merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dari Sumatera Utara. Ulos merupakan kain khas kebanggaan Suku Batak,  kain ini memiliki peranan penting dalam adat Batak.

Baca juga: Tao Silalahi objek wisata andalan Kabupaten Dairi
Baca juga: Digitalisasi artisan di tepian Danau Toba
Hello Toba yang berada di jalan lintas Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara menjadi tempat berkumpulnya para pegiat ekonomi kreatif kawasan Danau Toba. (ANTARA/Donny Aditra)
Ruth meyakini bahwa Ulos akan lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi dengan diolah menjadi fungsi lain. Karena Ulos tidak hanya populer di Indonesia saja, namun kain ini telah dikenal luas oleh dunia karena nilai dan keindahannya.
 
Menjadi kebanggaan Reni Ruth dapat melestarikan budaya leluhur dengan cara yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
"Kenapa memilih ulos, karena saya mencintai budaya saya, dan tidak melulu Ulos itu hanya kita bawa untuk adat atau pesta adat, tetapi bisa untuk sehari-hari. Jadi, bagaimana kita tetap mengikuti zaman, tapi tidak meninggalkan budaya kita," katanya.
 
Sementara itu, pegiat ekonomi kreatif lainnya, Yonatan Ranto Tambunan mengatakan bahwa produk yang dihasilkannya yakni berupa tas, dompet dan kerajinan lainnya tidak kalah dengan produk-produk di luar Sumut.
 
"Produk yang kita buat di sini tidak kalah melalui aspek kualitas atau seni dengan produk yang ada di luar. Kita berharap pemerintah dapat terus membantu dalam perkembangan produk-produk yang dihasilkan masyarakat di daerah kawasan Danau Toba," katanya.
 
#GernasBBI
#BeliKreatifDanauToba
 
 
 

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021