Beijing (ANTARA) - Saham Hong Kong berakhir lebih rendah pada hari Jumat, dengan saham energi memimpin penurunan, karena lonjakan imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun semalam dan awal yang buruk pembicaraan bilateral China – AS membebani sentimen investor.

Pada penutupan perdagangan Indeks Hang Seng turun 414,78 poin atau 1,41 persen menjadi 28.990,94. Indeks Hang Seng China Enterprises turun 1,63 persen menjadi 11.283,92.

Sub-indeks energi Hang Seng merosot 4,23 persen, sementara sektor material merosot 3,68 persen, dan sektor perawatan kesehatan berakhir lebih rendah 3,15 persen.

Imbal hasil obligasi 10 tahun pemerintah AS melonjak ke level tertinggi sejak awal 2020 pada hari Kamis, menyeret turun pasar ekuitas dan minyak global.

Baca juga: Saham China Jumat ditutup rugi, Indeks Shanghai merosot 1,69 persen

China dan Amerika Serikat saling melontarkan sindiran tajam tentang kebijakan masing-masing dalam pembicaraan tingkat tinggi pertama pemerintahan Biden pada hari Kamis, di tengah hubungan yang sangat tegang dari kedua negara, pada sesi pembukaan pertemuan di Alaska.

Kekhawatiran atas ketegangan China-AS mengurangi selera risiko, terutama ketika kekhawatiran atas valuasi yang tinggi masih berlanjut, kata Yan Kaiwen, seorang analis dari China Fortune Securities Co.

Indeks utama saham China Komposit Shanghai  ditutup turun 1,69 persen pada 3.404,66, sedangkan indeks saham unggulan CSI300 berakhir turun 2,62 persen.

Baca juga: Saham Tokyo ditutup beragam, namun Indeks Nikkei terpuruk 424,70 poin

Pemuncak kenaikan di Hang Seng adalah CK Asset Holdings Ltd, yang naik 7,86 persen, sedangkan pelemahan terbesar adalah Haidilao International Holding Ltd, yang turun 6,64 persen.

Di seluruh wilayah, indeks saham MSCI Asia kecuali Jepang melemah 1,22 persen, sedangkan indeks Nikkei Jepang ditutup turun 1,41 persen.

Pada penutupan, saham-A China diperdagangkan dengan premi 33,56 persen dibandingkan saham-H yang terdaftar di Hong Kong.

Rasio P/E pada indeks Hang Seng adalah 16,17 di hari perdagangan penuh terakhir, sedangkan dividen yield 2,8 persen.

Baca juga: Saham Australia ditutup rugi beruntun, Indeks ASX merosot 0,56 persen

Baca juga: Saham Korea Selatan jatuh, dipicu khawatir lonjakan yield obligasi AS


Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021