Jakarta (ANTARA News) - PT Elnusa Tbk, penyedia layanan jasa terintegrasi bidang hulu migas, meraih kontrak Rp246,6 juta dolar AS untuk jasa penelitian geologi (geoscience), pengeboran (drilling), serta pengolahan (oilfield), sampai dengan Mei 2010.

"Ini belum termasuk potensi yang didapat perusahaan senilai 125,7 juta dolar AS untuk ketiga kegiatan itu selama 2010," kata Direktur Keuangan dan Administrasi PT Elnusa Santun Nainggolan usai pelaksanaan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, kontrak baru yang didapat perusahaan pada 2010 meliputi kegiatan geoscience 64 juta dolar AS, drilling 41 juta dolar AS, dan oilfiled 49 juta dolar AS.

Santun mengatakan, kontrak Mei 2010 itu meliputi sisa kontrak 2009 yang dilanjutkan pada 2010 sebesar Rp183,1 juta dolar AS, serta kontrak baru 2010 senilai 63,5 juta dolar AS.

Sementara itu Sekretaris Perusahaan Elnusa Heru Samodra mengatakan, untuk menggarap kontrak baru tersebut perusahaan membutuhkan belanja modal sekitar 70 juta dolar AS yang akan diambil dari dana internal perusahaan ditambah dana dari bank pada kuartal ketiga 2010.

Perusahaan, kata Heru, belum berencana mengambil dana dari penerbitan obligasi karena mempertimbangkan kondisi saat ini.

Santun mengatakan, pangsa pasar dari bidang yang digarap Elnusa sejauh ini sangat besar di Indonesia seperti untuk Geoscience mencapai 65 persen, pengeboran 20 persen, sedangkan oilfield 30 pesen.

Dia mengatakan selain pasar di Indonesia, perusahaan juga sudah berhasil menggarap pasar di luar negeri terutama untuk geosciece yakni di Brunei, Malaysia, Vietnam, dan India.

Untuk pasar di Indonesia, pengguna terbesar jasa Elnusa masih Pertamina, sedangkan lainnya adalah perusahaan minyak swasta seperti Chevron, Conoco, Petrochina, Vico, Exxon, Total EP, ONDOC, BP yang sebagian besar menggarap proyek di hulu.

Kemudian dalam rangka memperkuat di bisis utamanya, Elnusa juga mempersiapkan rencana pelepasan anak perusahaan PT Patrakom yang dimiliki 40 persen.

"Perusahaan itu selain dimiliki Elnusa juga dimiliki Telkom 40 persen dan PT Tanjung Mustika 20 persen, sebelum proses divestasi kami menawarkan terlebih dulu kepada pemegang saham lain untuk mengambil alih pemilikan, sebelum ditawarkan kepada pihak luar," ujarnya.

Dalam RUPST juga diputuskan pergantian direksi, Direktur Utama PT Elnusa yang sebelumnya dijabat Eteng A. Salam digantikan Suharyanto, sedangkan Direktur Operasi yang sebelumnya dijabat Eddy Sjahbuddin digantikan Suryadi Oemar.

Suharyanto kepada wartawan mengatakan, langkah yang akan diambilnya pada 2010 adalah berusaha memenuhi target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Dia optimistis mampu meraih kontrak di tiga bidang tersebut mengingat iklim investasi khususnya di sektor migas akan membaik pada 2010.

PT Elnusa dalam RUPS tersebut juga berencana membagikan dividen Rp5 per lembar sehingga menggenapi pembagian dividen sebelumnya Rp20 per lembar, atau total Rp25 per lembar yang merupakan 38,6 persen dari laba bersih 2009.

Elnusa menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha konsolidasi 22 persen atau Rp4,4 triliun, yang berasal dari jasa hulu Rp2,79 triliun (62 persen), dan hilir migas Rp1,24 triliun, dan jasa penunjang hulu Rp403 miliar.

(T.G001/N002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010