Makassar (ANTARA) - PT Angkasa Pura I tengah menyiapkan lahan seluas 33 hektare untuk Cargo Village atau khusus layanan kargo guna mengoptimalkan pendapatan dari sisi kargo dan logistik.

"Cargo Village ini difokuskan melayani layanan kargo, sehingga tidak mengganggu kegiatan para calon penumpang," kata Direktur Angkasa Pura I Wahyudi di Makassar, Jumat, terkait pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Dia mengatakan, langkah tersebut ditempuh dengan pertimbangan bahwa masa pandemi memberikan perubahan signifikan terhadap pola bisnis sebagian besar pengusaha. Hal itu terbukti dari volume kargo naik 67 persen semasa pandemi dan permintaan di Makassar tinggi.

``Kegiatan pengiriman barang melalui kargo maupun logistik menjadi cara yang semakin populer,`` kata Wahyudi.

Dengan adanya Cargo Village itu, lanjut dia, juga akan mendukung kelancaran kegiatan bisnis ekspor komoditi perikanan di Wilayah Timur Indonesia melalui jalur udara, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan Balai Besar KIPM Makassar.

Dia mengatakan, setidaknya ada 75 perusahaan yang bergerak di bidang komoditi ekspor asal Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah yang melalui bandara di Makassar.

Peluang bisnis tersebut perlu didukung dengan pelayanan moda transportasi udara yang mumpuni. Karena itu, pengiriman langsung atau Direct Call dinilai dapat mengefisienkan biaya kirim bagi para eksportir dan durasi pengiriman lebih cepat.

``Jadi harapan kami Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dapat mempermudah akses bagi pelaku usaha di Wilayah Tengah maupun Timur Indonesia,”
 katanya.

Baca juga: Garuda Indonesia buka penerbangan khusus kargo Manado-Narita

Baca juga: Kualanamu hanya layani penerbangan kargo dan khusus 24 April-1 Juni

Baca juga: Gudang kargo Bandara Sentani disemprot disinfektan cegah COVID-19

 
Ilustrasi suasana aktivitas kargo untuk pelayanan komoditi ekspor di Makassar, Jumat (16/4/2021). ANTARA Foto / Suriani Mappon

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021