Jakarta (ANTARA News) - Para pemenang Indonesian Robotic Olympiad (IRO) 2010 diharapkan mampu meraih prestasi yang lebih tinggi saat mewakili Indonesia pada World Robotic Olympiad (WRO) 2010 di Filipina pada 5-7 November 2010.

"Pada 2009 perwakilan Indonesia dari kategori Junior berhasil memenangkan juara 2 dan juara 3, sedangkan kategori Elementary berhasil memenangkan juara 5," kata Managing Director Mikrobot Bambang Rusli kepada wartawan di sela kompetisi merancang robot, Indonesian Robotic Olympiad (IRO) di Gedung BPPT, Jakarta, Sabtu.

Prestasi yang tertinggi yang pernah diterima Mikrobot di WRO adalah Golden Award pada 2007 di Taiwan untuk robot yang bisa menyelesaikan rubik cube. Karena itu pihaknya berharap perwakilan Indonesia akan lebih memiliki prestasi lagi pada 2010 dibanding tahun sebelumnya.

WRO pernah diadakan di Singapura pada 2004, Bangkok Thailand pada 2005, Nanning China pada 2006, Taipei Taiwan pada 2007, Yokohama Jepang pada 2008 dan Pohang Korea Selatan pada 2009. Pada 2010 rencananya WRO akan diadakan di Filipina.

"Saat ini dunia semakin maju dan anak harus dilatih untuk menjadi kreatif agar di masa depan bisa bersaing di dunia global, caranya dengan memberikan kepada mereka permainan yang mampu merangsang untuk berimajinasi dan berinovasi seperti Lego. Bukan permainan instan," ujar distributor produk Lego Education itu.

Pihaknya berharap Indonesia bisa menjadi lebih kreatif dengan mengikuti ajang-ajang kompetisi seperti ini, apalagi IRO diikuti ratusan siswa dari berbagai kota Indonesia dan WRO diikuti oleh ribuan siswa dari 30 negara.

Ia mengakui, bahwa kompetisi robot yang menggunakan bahan baku permainan Lego ini masih terbatas untuk masyarakat kelas atas karena Lego masih merupakan produk impor yang harganya antara Rp1 juta hingga Rp4,6 juta untuk satu modul yang antara lain terdiri dari otak, sensor, motor, dan lain-lain.

"Lego memang hanya memfasilitasi saja. Dibanding kompetisi robot seperti Kontes Robot Indonesia (KRI) yang menggunakan barang bekas seperti printer bekas, tentu mereka lebih sulit tantangannya. Apalagi robot KRI ini hanya dibuat untuk satu kali pakai. Sementara dengan Lego bisa dibongkar pasang sampai 100 kali," katanya.

Kompetisi pada Indonesian Robotic Olympiad (IRO) 2010 ini harus menggunakan material dari paket Lego Mindstorms RCX dan Lego Mindstorms Education NXT.

"Mama yang membelikan saya Lego, harganya sekitar Rp4,5 juta," kata Stephen, salah seorang siswa SD yang menjadi peserta dalam kategori Open dan menampilkan ondel-ondel yang dibangun dari Lego kemudian dibungkus dengan kain bekas.
(D009/Z003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010