Jakarta (ANTARA) - Unggulan kedua Daniil Medvedev menemukan kenyamanan bermain di permukaan tanah liat Roland Garros dengan mengamankan posisinya di babak 16 besar melalui kemenangan atas petenis Amerika Serikat Reilly Opelka 6-4, 6-2, 6-4, Jumat petang waktu Paris.

Medvedev sudah dua kali merasakan persaingan di babak final Grand Slam di lapangan keras, tetapi belum satu kali pun mengalami di tanah liat. Dalam empat laga sebelumnya di French Open, petenis Rusia ini selalu gagal sejak babak pertama.

"Tanah liat di Roland Garros terasa luar biasa tahun ini. Sudah saya katakan dari awal, sepertinya saya bisa bertahan sampai akhir turnamen. Seperti yang saya katakan setelah babak pertama, saya sudah tahu bagaimana mengalahkan kelemahan saya," kata Medvedev, demikian dilansir Reuters, Sabtu.

Baca juga: Kei Nishikori melenggang ke 16 Besar French Open
Baca juga: Nadal singkirkan wakil tuan rumah di babak kedua French Open


Meladeni Opelka, Medvedev mencetak 28 winner dan hanya melakukan 16 kesalahan sendiri. Medvedev diprediksi bisa menggulingkan unggulan teratas Novak Djokovic dari puncak klasemen jika ia mencapai babak final di Paris.

Opelka memulai pertandingan dengan kuat dan memimpin 3-1 pada set pembuka, tetapi Medvedev kemudian mematahkan servisnya dua kali berturut-turut.

Petenis Rusia itu melanjutkan dominasinya di set kedua ketika Opelka, yang membuat 36 kesalahan sendiri, gagal mengendalikan kesalahannya dan dipatahkan dua kali lagi.

Medvedev menutup pertandingan dengan break awal di set ketiga dan selanjutnya akan bertemu unggulan ke-22 Cristian Garin di babak keempat.

"Jelas tidak pernah mudah melawan Reilly. Tentu saja, lapangan keras dalam ruangan akan lebih sulit daripada lapangan tanah liat luar ruangan. Hujan kecil, basah, lapangan berat yang sangat saya benci di lapangan tanah liat justru membantu saya hari ini," pungkas Medvedev.

Baca juga: Djokovic puas dengan performanya di babak kedua Roland Garros
Baca juga: Federer atasi tantangan Cilic menuju babak ketiga French Open

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021