Pekanbaru (ANTARA News) - Mahasiswa Indonesia yang saat ini masih berada di Mesir meminta Pemerintah Indonesia memberikan solusi konkret pasca runtuhnya rezim Husni Mubarak pada Jumat malam lalu.

Pasalnya, hingga saat ini mahasiswa yang mayoritas menuntut ilmu di Universitas Al Azhar mengaku kebingungan jika pemerintah Indonesia harus menghentikan evakuasi, sedangkan saat ini kondisi perekonomian di Mesir masih masih tidak stabil.

"Perekonomian di Kairo benar-benar lumpuh dan sulit mencari bahan pangan. Jika pemerintah mau melakukan evakuasi, maka jangan ada lagi sistem kloteran, kalau mau langsung di evakuasi secara serentak," ujar salah seorang mahasiswa asal Kabupaten Siak Sri Indrapura yang saat ini sedang menuntut ilmu di Mesir, Faisal Amri kepada ANTARA melalui sambungan telepon dari Pekanbaru, Sabtu malam.

Ia mengatakan pemerintah harus memberikan solusi konkrit dalam permasalahan ini. Jika pemerintah, membiarkan permasalahan ini, maka yang dirugikan adalah mahasiswa maupun WNI yang saat ini masih berada di Mesir karena belum stabilnya perekonomian di negara seribu menara tersebut. Selain itu juga, perkuliahan juga akan dimulai pada 19 Februari mendatang.

"Untuk saya sendirinya,rencanya bakal dievakuasi pada bagian akhir. Karena seyogyanya menunggu teman yang belum dievakuasi," tukasnya.

Dia menambahkan, dirinya juga belum bisa mengetahui bagaimana kinerja dari pihak militer. Sedangkan untuk kembali stabil seperti dahulu, Mesir membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Semoga saja, pemerintah mempunyai solusi untuk menghadapi permasalahan ini," harap dia.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011