"Gencarnya upaya peningkatan kualitas aset juga membuahkan hasil dengan penurunan kredit bermasalah."
Jakarta (ANTARA News) - Laba bersih PT Bank Negara Indonesia (BNI) pada triwulan pertama 2011 naik 22% menjadi Rp1,252 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp1,026 triliun.

Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, saat konferensi pers di Jakarta, Rabu, mengatakan bawa pencapaian kinerja keuangan yang positif itu seiring dengan peningkatan kualitas aset untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

Ia mengatakan, total aset perseroan pada kuartal pertama 2011 tercatat Rp244,34 triliun atau tumbuh 13,3 persen dibandingkan posisi akhir Maret 2010 yang sebesar Rp215,66 triliun.

"Gencarnya upaya peningkatan kualitas aset juga membuahkan hasil dengan penurunan kredit bermasalah," ujar dia.

Ia mengatakan, posisi gross non-performing loan (NPL Gross) turun dari 4,7 persen menjadi 4,1 persen dan net non-performing loan (NPL Net) turun dari 1,1% menjadi 0,9%.

"Fundamental keuangan tetap terjaga dengan baik dengan tingkat coverage ratio dipertahankan di level 120,2%," katanya.

Pada tahun ini, Gatot memaparkan, BNI tetap fokus pada enam kebijakan strategis, yakni penajaman segmentasi bisnis di business banking dan konsumer serta ritel, dan melanjutkan peningkatan kualitas aset.

Selain itu, pertumbuhan agresif pada dana murah dan diversifikasi fee based income, peningkatan efisiensi operasional, peningkatan kualitas layanan (customer experience), dan memperkuat BNI Incorporated.

"Sebagai salah satu langkah dari implementasi kebijakan strategik, saat ini BNI tengah melakukan ekspansi jaringan yang merupakan komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah dan memperkuat customer base," ucapnya.

Sepanjang triwulan pertama 2011, BNI telah menambah 40 outlet, sehingga total jumlah outlet BNI sampai dengan akhir Maret 2011 adalah 1.193, termasuk 5 Cabang luar negeri dan 5.018 unit anjungan tunai mandiri (automatic teller machine/ATM) untuk memudahkan nasabah mendapatkan layanan BNI

Pada kesempatan yang sama, Gatot menyampaikan bahwa salah satu anak perusahaan BNI, yakni PT BNI Securities (BNIS) dalam waktu dekat akan menandatangani perjanjian kerjasama dengan SBI Securities Co Ltd., (SBIS).

Ia menjelaskan, SBIS adalah anak perusahaan dari SBI Holding Co Ltd., yang saat ini merupakan perusahan perdagangan saham online ternama di Jepang dengan fasilitas layanan yang sangat maju serta menawarkan berbagai jenis jasa layanan keuangan.

"Telah dicapai kesepakatan kerjasama antara BNIS dengan SBIS, dimana SBIS akan bergabung menjadi salah satu pemegang saham BNIS dengan melakukan setoran tambahan modal baru di BNIS sehingga akan memperkuat permodalan BNIS," ucap dia.

Dengan kesepakatan ini, dikatakannya, SBIS akan memiliki 25 persen saham atas BNIS, sedangkan 75 persen kepemilikan saham dikuasai oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
(T.KR-ZMF/A027)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011