Saya sangat terharu, betapa perjuangan bangsa kita untuk merdeka tidaklah ringan. Kita patut sekali bersyukur bisa merdeka dan kita harus menghormati jasa para pahlawan kita...
Jakarta (ANTARA News) - Tetesan air mata haru sejumlah warga senior Indonesia yang bermukim di Houston, saat mereka tergabung dalam barisan masyarakat Indonesia yang mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi ke-66 bangsa di Konsulat Jenderal Indonesia di sana, Rabu (17/8).

Houston, negara bagian Texas, berbeda waktu belasan jam lebih lambat ketimbang Jakarta. Pada saat upacara serupa sudah agak lama berlalu di Jakarta, mereka baru saja melakukan upacara puncak nasional itu.

"Saya benar-benar terharu. Saya menangis karena teringat pada masa-masa perjuangan kemerdekaan tempo dulu yang begitu berat," kata ibu Mia. Dia berasal dari Jawa Barat dan telah puluhan tahun bermukim di Houston; saat itu dia mengenang masa lalunya.

"Ternyata tidak hanya ibu Mia yang menangis, banyak masyarakat senior Indonesia yang meneteskan air mata pada malam itu," Konsul Jenderal RI di Houston, Al Busyra Basnur, dalam pernyataan persnya, yang diterima di Jakarta.

Basnur menjadi inspektur upacara dalam peringatan detik-detik proklamasi itu. Di Houston bermukim banyak warga negara Indonesia, bahkan ada yang telah berdomisili di sana sejak masa awal kemerdekaan negara ini.

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, Amerika Serikat menjadi salah satu negara pendukung dan "sponsor" perjuangan bangsa ini. Bentuk dukungan berlatar kepentingan politik kawasan ini jelas ditunjukkan Amerika Serikat saat Soekarno memperjuangkan integrasi seluruh wilayah Nusantara pasca Konferensi Meja Bundar pada 1949.

Rakyat Amerika Serikat yang baru saja merasakan haru-biru Perang Dunia II bersimpati dengan upaya itu. Karena itulah, simpati juga mengalir bagi Indonesia dari sana sebagaimana dirasakan pula oleh warga-warga senior Indonesia di negara itu.

Keharuan itu juga dirasakan warga Indonesia dari generasi lebih muda. Mereka juga berada dalam barisan-barisan upacara di dalam kompleks KJRI di Houston itu, bersama dengan para warga senior.

"Saya sangat terharu, betapa perjuangan bangsa kita untuk merdeka tidaklah ringan. Kita patut sekali bersyukur bisa merdeka dan kita harus menghormati jasa para pahlawan kita," kata Vita, seorang generasi muda Indonesia yang juga tinggal di Houston.

KJRI di Houston memutar beberapa film bertemakan perjuangan bangsa setelah upacara dilaksanakan. Ini pula yang membuat keharuan itu menyeruak di antara para warga Indonesia itu.

Mereka semua larut dalam tayangan film dokumenter tentang detik-detik proklamasi kemerdekaan RI dan alunan lagu-lagu perjuangan Indonesia yang sangat menyentuh kalbu. Lagu-lagu itu sangat jarang mereka dengarkan dalam kehidupan keseharian mereka di Amerika Serikat.

Basnur dalam sambutannya malam itu antara lain mengajak masyarakat Indonesia untuk memahami lebih dalam makna kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia dengan meningkatkan kerja keras dan pengabdian kepada bangsa dan negara.

Al Busyra Basnur juga menghimbau masyarakat Indonesia di Houston dan di seluruh wilayah kerja KJRI Houston untuk mengisi kemerdekaan Indonesia dengan meningkatkan peran positif dalam hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya di wilayah kerja KJRI Houston.

Pada pagi dan sore harinya, diselenggarakan upacara menaikkan dan menurunkan bendera dalam rangka peringatan HUT ke-66 RI. Upacara dihadiri oleh pejabat dan staf KJRI Houston dan masyarakat Indonesia. (F001)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011