Paris (ANTARA News) - Berikut ini adalah langkah-langkah penghematan utama yang diambil oleh negara-negara zona euro, karena blok tersebut sedang berjuang mengatasi krisis utang yang merajalela dan telah mengancam masa depan mata uang tunggal Uni Eropa, seperti dilaporkan AFP:


Prancis:

Prancis pada Senin menargetkan penghematan 100 miliar euro (138 miliar dolar AS) pada 2016 untuk menyeimbangkan anggarannya.

Sebesar 18,6 miliar euro penghematan selama dua tahun berikutnya, datang di atas paket pemotongan defisit Agustus 12 miliar euro (16,4 miliar dolar AS) yang menaikkan pajak pada orang kaya dan menutup celah pajak.

Berdasarkan pelaksanaan penuh langkah-langkah baru Senin dari reformasi utama pemerintah adalah menaikkan usia pensiun dari 60 menjadi 62 akan membawa maju dari 2018 ke 2017 dan mengurangi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada beberapa barang dan jasa akan dinaikkan dari 5,5 persen menjadi 7,0 persen, kecuali pada barang penting seperti makanan.


Yunani:

Negara yang paling parah terkena dampak krisis utang, Yunani pada Mei 2010 menyetujui paket penghematan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam upaya untuk mengurangi defisit publik sebesar 30 miliar euro pada 2014.

Paket itu kondisi untuk menerima bantuan keuangan 110 miliar euro dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF). Langkah-langkah tersebut, termasuk reformasi pensiun, pemotongan gaji pegawai negeri sipil, peningkatan pajak nilai tambah dan pengumpulan pajak yang lebih baik.

Dalam rangka untuk terus menerima bantuan internasional, Yunani terpaksa menerima rencana penghematan baru pada Juni 2011, melibatkan penghematan anggaran 28,4 miliar euro pada 2015. Pemerintah juga berkomitmen untuk melakukan privatisasi besar-besaran.


Irlandia:

Pada November 2010, setelah tiga penghematan anggaran sejak 2008, Irlandia meluncurkan paket penghematan 15 miliar euro yang diperlukan untuk membuka blokir sebuah bailout internasional 85 miliar euro, memangkas gaji sektor publik dan pensiun.

Tujuan dari paket pemotongan anggaran dan kenaikan pajak empat tahun adalah untuk memangkas defisit publik hingga di bawah tiga persen dari PDB, sejalan dengan aturan Uni Eropa, setelah defisit tersebut menggelembung menjadi 32 persen.


Italia:

Pada Juli 2010, parlemen menyetujui rencana penghematan pertama yang ditujukan untuk menghemat 25 miliar euro pada 2011-2012, yang melibatkan pemotongan belanja, pembekuan gaji pekerja publik dan pengumpulan pajak yang lebih baik.

Pada Juli 2011, menerima rencana 48 miliar euro yang baru dalam upaya untuk mencapai keseimbangan anggaran pada 2014 dan mengurangi utang Roma, salah satu yang tertinggi di dunia pada 120 persen dari PDB.

Rencana itu dinilai tidak cukup oleh pasar, sehingga rencana itu didukung pada September untuk menghemat 54,2 miliar euro pada 2013. Rencana tersebut melibatkan peningkatan pajak nilai tambah, menaikkan usia pensiun bagi perempuan dalam sektor swasta dan pajak untuk golong berpendapatan tinggi.


Portugal:

Pada Maret 2010 pemerintah minoritas mengumumkan program penghematan bertujuan untuk membawa defisit di bawah batas tiga persen pada 2013. Program menyangkut pembekuan gaji sektor publik dan memotong kesejahteraan sosial.

Pada Maret 2011, Perdana Menteri Jose Socrates mengundurkan diri setelah rencana penghematan keempat ditolak.

Pada Oktober pemerintah tengah kanan baru mengajukan rancangan anggaran keras 2012 termasuk penangguhan pembayaran bonus tahunan untuk PNS dan pensiunan yang berpenghasilan lebih dari 1.000 euro per bulan.

Di sektor swasta, karyawan akan diminta untuk bekerja setengah jam lebih per hari.


Spanyol:

Di bawah tekanan untuk mengambil tindakan dari dari mitra Uni Eropa dan pasar, pada Mei 2010 pemerintah mengadopsi rencana penghematan 50 miliar euro yang dirancang untuk memangkas defisit publik ke batas zona euro tiga persen dari PDB pada 2013 dari 11,2 persen pada 2009.

Di antara langkah-langkah yang tidak populer itu, membekukan pensiun negara dan memotong gaji pegawai negeri 2010 lima persen. (A026/A011)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011