Makassar (ANTARA News) - Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan 1,5 persen.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulsel Tan Malaka Guntur di Makassar, Kamis, mengatakan, kinerja pelaksanaa APBD dan APBN 2011, sangat baik.

Ia menjelaskan, realisasi fisik APBN 2011 dari 43 kementerian dan lembaga sebesar Rp11,64 triliun menghasilkan kinerja output 98,27 persen atau meningkat 1,5 persen.

Menurutnya, pencapaian kinerja ini menjadi yang tertinggi selama tujuh tahun terakhir. "Salah satu penyebabnya dari awal telah diperingatkan oleh gubernur melalui surat edaran agar proyek-proyek yang ditender dilakukan percepatan paling lambat April," jelasnya.

Sementara realisasi fisik APBD Sulsel 2011 dari 67 lembaga, badan, dinas dan biro sebesar Rp3,38 triliun menghasilkan rata-rata kinerja output 95,28 persen atau masih relatif sama dengan tahun lalu. "Sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) sekitar Rp150 miliar," katanya.

Ia menyebutkan, berdasarkan peringkat penyerapan APBN 2011 terendah berasal dari kementerian pariwisata yakni 82,01 persen disusul 86,06 persen anggaran Kementerian Perumahan Rakyat. Beberapa diantaranya tercatat paling tinggi atau mencapai 99 persen atau di atas rata-rata 98,27 persen.

Sementara penyerapan APBD 2011 terendah adalah Kantor Penghubung Provinsi Sulsel di Jakarta yaitu sebesar 83,99 persen kemudian Sekretariat Korpri 86,05 persen, UPTD Pelayanan Kesehatan 89,31 persen dan Dinas Perhubungan 89,69 persen.

Rencananya, pada Jumat, 27 Januari 2011 akan digelar rapat monitoring dan evaluasi triwulan IV 2011 sekaligus untuk memperkuat posisi pelaksanaan 2012.

Peserta rapat adalah para kuasa pengguna anggaran program APBN dan APBD yakni seluruh kepala SKPD, kepala kantor wilayah lembaga departemen dan non departemen, kepala bappeda diseluruh kabupaten dan kota se-Sulsel.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012