Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Amerika Serikat (AS) meningkatkan kerja sama dengan Indonesia untuk melakukan riset guna menangani penyakit flu burung. Menurut Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, hal itu disampaikan Yudhoyono ketika menerima Menteri Luar Negeri AS, Condoleezza Rice di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa. "Presiden menekankan pentingnya kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat dalam hal flu burung, menuusul bantuan dan kerja sama yang telah dijalin kedua negara," kata Dino. Terkait dengan itu, Yudhoyono menyambut kerja sama dalam konteks NAMRU (unit penelitian kesehatan Angkatan Laut AS di Indonesia, red) untuk mengadakan riset penyakit menular, termasuk flu burung," ujar Jubir. Saat ini Indonesia dan AS masih melakukan perundingan tentang perpanjangan keberadaan NAMRU di Indonesia. Indonesia pada Desember 2005 telah mengajukan draf perjanjian tentang operasi NAMRU di Indonesia dan AS sendiri telah mengajukan "counter-draft" (draf balasan) yang saat ini masih dikaji oleh pihak Indonesia. Jika disepakati, perjanjian tersebut nantinya akan menyangkut kerja sama tentang riset penyakit menular dengan melibatkan berbagai lembaga, termasuk departemen kesehatan, pertanian, pertahanan, luar negeri, dan kehakiman. Selain secara bilateral, kerja sama memberantas flu burung juga diharapkan dilakukan secara trilateral, yaitu melalui proyek bersama Indonesia, AS dan Singapura. Menurut Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari yang ditemui usai mendampingi Presiden menerima Menlu Rice, proyek bersama tersebut akan dijalankan di Tangerang, Banten, dan saat ini baru Singapura yang sudah memberikan komitmen dana untuk proyek tersebut, yaitu 1,5 juta dolar AS. Sementara itu, selain masalah flu burung, dalam pertemuannya dengan Condoleezza Rice,Yudhoyono membicarakan berbagai masalah menyangkut hubungan bilateral, regional dan internasional. Saat menerima Rice, Yudhoyono didampingi antara lain oleh Menlu Hassan Wirajuda, Menko Polhukkam Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakri, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menkes Siti Fadilah Supari dan Mendag Mari Pangestu. Presiden menilai hubungan Indonesia dan AS saat ini berada dalam kondisi yang baik setelah dipulihkannya hubungan militer, menyusul dicabutnya embargo peralatan militer baru-baru ini oleh AS terhadap Indonesia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006