Jakarta (ANTARA) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (FISIP Uhamka) memberikan pelatihan terkait optimalisasi media sosial bagi masyarakat yang ada di desa wisata tepatnya Kampung Pulo Geulis, Kota Bogor, Jawa Barat.

“Ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang menjadi salah satu kegiatan akademis di tingkat perguruan tinggi. Kami berkolaborasi dengan mahasiswa agar bisa berbagi pengetahuan dengan masyarakat terkait upaya mengoptimalkan media sosial untuk kegiatan UMKM, wisata dan sebagainya,” ujar Dekan FISIP Uhamka Tellys Corliana MHum, di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan, secara garis besar pengelolaan wisata dan juga UMKM di daerah tersebut sudah cukup baik, namun untuk dikenal masyarakat secara luas perlu promosi melalui media sosial.

“Media sosial saat ini sangat efektif digunakan untuk kepentingan promosi, di antaranya melalui Instagram. Dengan pelatihan ini mereka dapat memanfaatkan fasilitas ponsel pintar yang ada,” kata dia.

Baca juga: Kampus harus bekali mahasiswa dengan teknologi digital

Pihak yang dilibatkan dalam pelatihan itu di antaranya mahasiswa FISIP Uhamka dan dosen. Pelatihan tersebut dilakukan selama tiga hari mulai 4 Agustus hingga 7 Agustus 2022.

“Pelatihan yang diberikan tidak hanya sekadar pelatihan biasa, kami juga memantau apakah pelatihan ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat,” kata dia.

Di kampung tersebut, mahasiswa juga dapat belajar banyak terkait kerukunan hidup di daerah tersebut. Tellys berharap pihaknya terus dapat mendampingi masyarakat, agar masyarakat di daerah tersebut dapat berdaya.

Pelatihan optimalisasi media sosial yang merupakan bagian dari pengabdian masyarakat tersebut dilakukan oleh dua dosen FISIP Uhamka yakni Vilya Dwi Agustini M Ikom dan Indriani MSi.

Baca juga: Rektor Uhamka: Mahasiswa harus dapat manfaatkan potensi media baru

Dosen FISIP Uhamka Vilya Dwi Agustini mengatakan media sosial saat ini efektif untuk promosi suatu produk atau jasa. Saat ini jumlah pengguna media sosial di Tanah Air mencapai 191 juta orang. Media sosial yang paling banyak digunakan adalah WhatsApp. Oleh karenanya, masyarakat dapat mengoptimalkannya untuk kegiatan promosi.

Seorang peserta pelatihan Mutiara mengaku senang dengan pelatihan tersebut karena memberinya pengetahuan baru tentang media sosial. Selama ini, Mutiara hanya memanfaatkan media sosial untuk kepentingan pribadi.

“Melalui pelatihan ini, saya juga mengetahui bagaimana cara memotret produk dengan baik yang bisa digunakan untuk promosi,” kata Mutiara.

Baca juga: Uhamka raih akreditasi unggul dari BAN-PT

Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Prof Nizam mendorong perguruan tinggi untuk terlibat langsung dalam permasalahan yang ada di masyarakat.

Menurut dia, perguruan dia harus dapat menjadi mata air bagi pembangunan bangsa.

Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022