Moskow (ANTARA) - Rubel menguat pada awal perdagangan Selasa, sementara saham Rusia menghentikan penurunan yang disebabkan oleh geopolitik setelah tenggelam ke level terendah selama beberapa bulan, karena pemungutan suara dalam referendum yang dapat melihat empat wilayah Ukraina dianeksasi oleh Rusia mendekati kesimpulannya.

Pada pukul 07.36 GMT, rubel menguat 0,5 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan di 58,09 dan telah naik 0,4 persen untuk diperdagangkan pada 56,05 terhadap euro. Rubel juga telah menguat 0,3 persen terhadap yuan menjadi 8,099.

Perintah mobilisasi militer parsial Presiden Vladimir Putin telah mengguncang rubel dan saham pada minggu lalu. Saham telah merosot di tengah kekhawatiran sanksi lebih lanjut terhadap Moskow, sementara mata uang, meskipun bergejolak, tetap kuat, didukung oleh kontrol modal dan masa pajak akhir bulan.

Tapi periode itu, yang biasanya melihat eksportir Rusia mengubah pendapatan mata uang asing mereka menjadi rubel untuk membayar pajak ke Kementerian Keuangan akan segera berakhir dan analis mengatakan dukungan yang diberikannya akan berkurang.

"Sebelumnya, mata uang Rusia menguat dengan latar belakang periode konversi pendapatan asing yang lebih pendek, karena eksportir menunda penjualan mata uang asing dengan harapan kurs rubel yang lebih lemah pada paruh kedua September," kata Otkritie Research dalam sebuah catatan.

Baca juga: Rubel dan saham Rusia jatuh saat Putin perintahkan mobilisasi militer

"Dalam seminggu, dolar bisa kembali ke level 60 rubel atau sedikit lebih tinggi."

Sementara itu pemungutan suara akan berakhir pada Selasa di provinsi Ukraina Kherson, Luhansk, Donetsk dan Zaporizhzhia, dan parlemen Rusia dapat menyetujui pencaplokan mereka dalam beberapa hari. Kyiv dan Barat telah menolak referendum sebagai tipuan dan berjanji untuk tidak mengakui hasilnya.

Indeks saham Rusia diperdagangkan lebih rendah, tetapi jauh lebih tidak stabil di awal perdagangan dibandingkan minggu lalu.

"Hari ini, kami melihat peluang bagi pasar saham Rusia untuk beristirahat, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa yang terburuk telah berakhir," kata BCS Global Markets.

Indeks MOEX Rusia berbasis rubel menguat 1,0 persen menjadi diperdagangkan pada 1.952,8 poin, menghentikan pembusukan setelah jatuh ke titik terendah sejak 24 Februari, hari di mana Rusia mengirim pasukan ke Ukraina, di sesi sebelumnya.

Indeks RTS berdenominasi dolar terangkat 1,5 persen menjadi diperdagangkan di 1.058,6 poin.

Baca juga: Rubel Rusia pangkas kenaikan setelah tertinggi 1 bulan terhadap dolar
Baca juga: Saham Asia berakhir relatif stabil, saat reli dolar berhenti sejenak


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022