Moskow (ANTARA) - Rubel melemah lebih jauh melewati 60 terhadap dolar pada Kamis, setelah menyentuh level terendah dua minggu di awal perdagangan, karena rencana Uni Eropa untuk membatasi harga minyak Rusia meningkatkan risiko bahwa aliran masuk mata uang asing ke Rusia mungkin berkurang.

Pada pukul 08.21 GMT, rubel melemah 0,3 persen terhadap dolar pada 60,36, setelah dibuka pada 60,7775, titik terendah sejak 22 September.

Rubel tidak berubah di 58,38 versus euro, juga memotong level terendah dua minggu di awal perdagangan, dan turun 0,9 persen terhadap yuan menjadi 8,65.

"Berkontribusi pada melemahnya rubel terhadap dolar, euro dan yuan, adalah berlanjutnya aktivitas rendah oleh eksportir, serta meningkatnya ketidakpastian pasar," kata analis Promsvyazbank dalam sebuah catatan.

Perusahaan yang berfokus pada ekspor biasanya mengubah pendapatan valas mereka menjadi rubel ketika kewajiban lokal perlu dibayar. Periode pajak utama Rusia jatuh menjelang akhir bulan.

Baca juga: Rubel jatuh ke terendah terhadap euro jelang pertemuan OPEC+

Investor telah resah dalam beberapa pekan terakhir bahwa sanksi baru terhadap Rusia dapat membatasi perdagangan dolar dan euro di Moskow. Kekhawatiran itu, yang mendorong rubel ke level tertinggi hampir delapan tahun terhadap euro, tampaknya telah mereda untuk saat ini.

"Depresiasi rubel terkait dengan penghapusan, mungkin sementara, risiko penghentian perdagangan euro dan dolar yang terorganisir di Rusia karena sanksi Barat," kata Analis Alor Broker, Alexei Antonov.

Paket sanksi terbaru Uni Eropa berhenti berusaha untuk membatasi perdagangan valas Moskow, tetapi mencakup batas harga minyak untuk pengiriman minyak mentah lintas laut Rusia ke negara-negara ketiga melalui perusahaan asuransi Eropa.

Harga minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,6 persen menjadi 93,93 dolar AS per barel, setelah sekelompok negara produsen utama, termasuk Rusia, mengumumkan pengurangan pasokan terbesar mereka sejak 2020 menjelang embargo Uni Eropa terhadap energi Rusia.

Indeks saham Rusia naik. Indeks RTS berdenominasi dolar terangkat 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 1.068,2 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel terdongkrak 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 2.048,2 poin.

Baca juga: Rubel dan saham Rusia menguat saat Putin akan umumkan aneksasi

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022