Frankfurt (ANTARA) - Bank Sentral Eropa (ECB) harus terus menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, sekalipun kemungkinan resesi zona euro telah meningkat, Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Selasa.

“Mandat kami adalah stabilitas harga dan kami harus mewujudkannya dengan menggunakan semua alat yang kami miliki,” kata Lagarde kepada gerai berita Latvia Delfi, sebagian besar mengulangi pesan kebijakan minggu lalu. "Kami bertekad untuk melakukan apa yang diperlukan untuk membawa inflasi kembali ke target 2,0 persen kami."

ECB telah menaikkan suku bunga dengan gabungan 200 basis poin selama tiga pertemuan terakhir, dan pasar memperkirakan serangkaian langkah lebih lanjut yang akan membuat suku bunga simpanan 1,5 persen hingga mendekati 3,0 persen pada tahun 2023.

"Tujuannya jelas, dan kami belum sampai di sana," kata Lagarde tanpa merinci di mana kenaikan suku bunga akan berakhir. "Kami akan memiliki kenaikan suku bunga lebih lanjut di masa depan."

Inflasi naik menjadi 10,7 persen pada Oktober dan diperkirakan akan tetap di atas target ECB 2,0 persen hingga tahun 2024, meningkatkan risiko bahwa bisnis dan rumah tangga mulai menyesuaikan perilaku mereka karena mereka kehilangan kepercayaan pada kesediaan ECB untuk menurunkannya kembali.

"Semakin lama inflasi bertahan pada tingkat tinggi seperti itu, semakin besar risiko penyebarannya ke seluruh perekonomian," kata Lagarde.

Baca juga: ECB akan naikkan suku bunga, kemungkinan pangkas subsidi bank
Baca juga: Euro dan pound sterling capai tertinggi baru, ditopang kebijakan BoE
Baca juga: Saham Eropa tergelincir jelang keputusan Bank Sentral Eropa

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022