Moskow (ANTARA) - Rubel merosot ke level terlemah sejak akhir April melewati 72 terhadap dolar pada awal perdagangan Kamis, karena kekhawatiran atas dampak sanksi terhadap minyak dan gas Rusia membuat kerugian mata uang bulan ini menjadi lebih dari 15 persen.

Pada pukul 07.40 GMT, rubel anjlok 1,8 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 72,25, sebelumnya mencapai 72,3075, titik terlemah sejak 29 April.

Rubel juga kehilangan 1,6 persen untuk diperdagangkan pada 76,82 versus euro, juga mendekati level terendah delapan bulan, dan tergelincir 2,0 persen terhadap yuan ke level terendah tujuh bulan di 10,28.

Rubel melanjutkan "penurunan tak terkendali", kata analis Veles Capital. Jika rubel berkonsolidasi di atas level psikologis penting 70 per dolar, 75 per euro dan 10 per yuan, itu bisa membuka penurunan baru untuk mata uang Rusia, kata mereka.

Jatuhnya pendapatan ekspor dalam beberapa bulan terakhir telah diperburuk oleh embargo minyak Uni Eropa yang dimulai pada Desember, ketika batas harga minyak mulai berlaku juga.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,3 persen menjadi 82,4 dolar AS per barel.

Para analis memperkirakan rubel akan mendapatkan semacam pijakan minggu depan ketika pajak akhir bulan, yang biasanya membuat eksportir Rusia mengubah pendapatan valas mereka untuk membayar kewajiban lokal yang akan jatuh tempo.

Rusia telah banyak meminjam pada kuartal terakhir tahun ini, pada Rabu (21/12/2022) menjual 337,8 miliar rubel (4,7 miliar dolar AS) obligasi pemerintah OFZ.

Bank-bank Rusia telah membeli sebagian besar utang pemerintah, dengan sanksi yang mencegah akses bagi investor asing, yang biasanya tertarik dengan imbal hasil tinggi Rusia.

Pemberi pinjaman dominan Sberbank berencana untuk membangun penyangga likuiditasnya menggunakan obligasi dengan kupon suku bunga mengambang, kata Anatoly Popov, wakil ketua dewan eksekutif Sberbank, kepada kantor berita RIA. Bank memiliki lebih dari 3 triliun rubel dalam bentuk obligasi OFZ.

Sementara itu, indeks saham Rusia beragam. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 1,8 persen menjadi diperdagangkan pada 923,7 poin, angka terendah sejak 10 Oktober. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,1 persen lebih tinggi pada 2.118,1 poin.

Baca juga: Rubel merosot lewati 70 terhadap dolar, pertama kalinya sejak Mei
Baca juga: Batas harga minyak dimulai, rubel jatuh terendah 7 minggu atas dolar
Baca juga: Rubel Rusia jatuh melewati 65 terhadap dolar, terlemah sejak Mei

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022