Moskow (ANTARA) - Rubel menguat pada awal perdagangan Jumat, mengarah ke angka 71 terhadap dolar AS ketika tahun yang sangat fluktuatif hampir berakhir, dengan bulan terakhir perdagangan didominasi oleh kekhawatiran atas dampak pembatasan harga minyak Barat terhadap pendapatan ekspor Rusia.

Pada pukul 07.08 GMT, rubel menguat 1,3 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan di 71,22, pulih dari level terendah delapan bulan di 72,9175 yang dicapai di sesi sebelumnya.

Rubel telah kehilangan sekitar 13 persen terhadap dolar sejak pembatasan harga pada ekspor minyak Rusia mulai berlaku pada 5 Desember, meskipun pata analis mengatakan dampak teknis akan lebih terasa pada Januari-Februari.

Mata uang Rusia telah menguat 0,6 persen untuk diperdagangkan pada 75,54 versus euro dan menguat 1,7 persen terhadap yuan menjadi 10,01.

Kementerian keuangan pada Jumat mengatakan pangsa maksimum yang mungkin dari yuan China dalam Dana Kekayaan Nasional (NWF) telah digandakan menjadi 60 persen karena pihaknya merestrukturisasi rainy-day fund (sejumlah uang yang dicadangkan untuk digunakan pada saat pendapatan reguler terganggu) untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang dari apa yang disebut negara "tidak bersahabat".

Memulihkan impor, yang ambruk setelah Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina karena Barat memberlakukan sanksi dan perusahaan meninggalkan pasar, juga berkontribusi pada melemahnya rubel.

"Bahkan dalam skenario pesimistis, surplus neraca berjalan bisa tetap pada level historis tinggi, memberikan dukungan pada rubel," kata Dmitry Polevoy, kepala investasi di Locko Invest, dikutip dari Reuters.

"Perkiraan kami bervariasi dari 67,4 hingga 81,1 per dolar rata-rata pada tahun 2023."

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,6 persen menjadi diperdagangkan pada 84,0 dolar AS per barel.

Presiden Vladimir Putin minggu ini menyampaikan tanggapan Rusia yang telah lama ditunggu-tunggu terhadap pembatasan harga, menandatangani dekrit yang melarang pasokan minyak mentah dan produk minyak mulai 1 Februari selama lima bulan ke negara-negara yang mematuhinya.

Indeks saham Rusia lebih tinggi. Indeks RTS berdenominasi dolar terangkat 1,6 persen menjadi diperdagangkan di 951,8 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel menguat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 2.151,1 poin.

Baca juga: Rubel jatuh ke terendah 8-bulan vs dolar tertekan kekhawatiran sanksi
Baca juga: Rubel tergelincir karena perdagangan bergejolak akhir tahun berlanjut
Baca juga: Rubel jatuh jadi 70 terhadap dolar, tertekan sanksi minyak Rusia

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022