Jakarta (ANTARA)– PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) membukukan kinerja yang positif sepanjang 2022 dengan pendapatan premi dan hasil investasi yang bertumbuh.

Direktur Teknik Tugure Fadlil Iswahyudi menjelaskan pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 mendorong peningkatan premi Tugure.

“Tugure membukukan premi bruto Rp2,8 triliun dan untuk premi neto adalah Rp2,1 triliun unaudited,” jelasnya

Bila dibandingkan dengan realisasi per 31 Desember 2021, premi neto yang dicapai Tugure sepanjang tahun lalu bertumbuh sekitar 24,9%.

Pada periode yang sama, Tugure juga membukukan pertumbuhan hasil investasi. Sepanjang 2022, Tugure mencatatkan hasil investasi senilai Rp137,38 miliar.

Hasil investasi perseroan per 31 Desember 2022 itu pun bertumbuh sekitar 25% bila dibandingkan torehan perusahaan pada 2021 yang tercatat senilai Rp109,89 miliar.

Peringkat National IFS ‘A+’ 

Tugure kembali mampu mempertahankan peringkat atau rating Insurer Financial Strength (IFS). Fitch Ratings Indonesia, dalam keterangan resminya, Rabu (30/11/2022), mempertahankan peringkat National Insurer Financial Strength (IFS) Tugure di 'A+(idn)' dengan Outlook Stabil.

Peringkat National IFS 'A+' menunjukkan kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang polis dan terhadap semua kewajiban lainnya di seluruh industri dan jenis kewajiban.

“Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat National Insurer Financial Strength (IFS) PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) di 'A+(idn)' dengan Outlook Stabil,” demikian tertulis dalam keterangan resmi tersebut.

Lebih lanjut dalam keterangan tersebut, Fitch memerinci sejumlah faktor kunci yang mendorong Tugure dalam mempertahankan peringkat tersebut.

Pertama adalah kapitalisasi Tugure memuaskan. Hal ini tampak dari tingkat batas rasio solvabilitas atau rasio modal berbasis risiko (risk based capital/RBC) yang mencapai 212% pada akhir Juni 2022. Sebagai informasi, batas minimum RBC untuk reasuransi sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas Jasa keuangan adalah 120%. Walaupun terdapat penguatan di sisi cadangan teknis, Fitch mencatat bahwa rasio RBC Tugu Re tetap diatas batas minimum.

Tugure juga mulai membukukan pertumbuhan premi di tengah masa pemulihan akibat pandemi Covid-19. Fitch mencatat premi bruto Tugure kembali tumbuh sebesar 41% pada semester I/2022, setelah menyusut sebesar 19% pada 2021 dan sebesar 8% pada 2020.

Di sisi lain, Fitch juga menganggap risiko investasi Tugure terbatas mengingat eksposur terhadap aset berisiko terbilang sangat terkendali.
Selain itu, portofolio investasi perusahaan reasuransi ini dinilai tetap likuid dengan kas, setara kas, dan sekuritas pendapatan tetap yang menyumbang sekitar 74% dari aset yang diinvestasikan pada akhir 2021. Portofolio investasi lainnya terdiri dari berbagai instrumen, antara lain saham dan reksa dana.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023