Jakarta (ANTARA) -
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan program ZCoffee sebagai upaya untuk memberdayakan produk mustahik (penerima manfaat) yang selama ini mendapat nilai manfaat dari dana zakat, infak, dan sedekah.
 
"Alhamdulillah dengan hadirnya ZCoffee ini diharapkan bisa menjadi salah satu upaya Baznas dalam meningkatkan pendapatan petani kopi serta mengatasi kemiskinan dan pengangguran dengan menyediakan lapangan kerja baru," ujar Ketua Baznas Noor Achmad saat peluncuran di Jakarta, Rabu.
 
Noor mengatakan unit usaha ZCoffee ini berupa kedai kopi yang menyediakan berbagai jenis panganan kopi. Saat ini baru tersedia di Kantor Pusat Baznas, nantinya kedai-kedai akan dibangun di puluhan perguruan tinggi lewat skema kerja sama.
 
Menurutnya, ekosistem pemberdayaan mustahik Baznas telah berjalan sejak hulu hingga hilir. Ia mencontohkan biji kopi yang digunakan di kedai ZCoffee adalah hasil dari para petani binaan Baznas.
 
Nantinya, biji kopi tersebut diolah oleh para barista yang juga berasal dari mustahik yang mendapatkan pelatihan dari Baznas di Rumah Roasting, Caringin, Bogor.
 
"Insya Allah akan dikembangkan di seluruh Indonesia. Karena potensi kopi kita sangat luas sekali. Apa yang telah diberikan oleh muzaki ditasarufkan oleh mustahik-mustahik," katanya.
 
Sementara itu, Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan mengatakan ZCoffee seluruhnya dikelola oleh mustahik. Semua keuntungan tidak akan masuk ke Baznas tapi terus dikelola oleh para mustahik.
 
Dengan demikian, para mustahik dapat naik kelas menjadi muzaki atau pemberi manfaat.
 
"Kita persembahkan ZCoffee untuk menjaga kepercayaan muzaki, dan ciptakan supaya jadi muzaki baru. Dan petani kopi akan kita orientasikan untuk menjadi muzaki baru," kata dia.


Baca juga: Wapres serahkan bantuan Baznas kepada pedagang
Baca juga: Pemkot Jakpus bersama Baznas evaluasi pengumpulan ZIS

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023