Pihaknya tidak bisa mengintervensi maskapai dengan tingginya angka inflasi disebabkan sektor transportasi udara.
Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut bahwa saat ini transportasi udara menjadi penyumbang terbesar inflasi di Kota Kendari.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu, di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa mengintervensi maskapai dengan tingginya angka inflasi yang disebabkan oleh sektor transportasi udara.

“Jadi, terkait dengan tingginya angka inflasi yang disebabkan atau kontribusi dari sektor transportasi udara, pemerintah kota tidak bisa melakukan intervensi, apakah itu subsidi atau hal-hal lain, karena memang berlaku harga pasar dan itu memang ranahnya pemerintah pusat,” kata Asmawa Tosepu, usai melaksanakan panen raya bersama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari.

Karena itu, kata Asmawa Tosepu, pihaknya hanya berharap kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI) untuk menurunkan tarif transportasi udara.

“Dan kemudian memperbanyak atau menambah lagi jumlah penerbangan dari dan tujuan ke Kota Kendari. Nah itu saja sebenarnya,” ujar Asmawa Tosepu.

Sebab, katanya pula, pihaknya melakukan penghitungan bahwa jumlah penerbangan dari dan tujuan ke Kota Kendari semakin menurun seiring dengan meningkatnya penumpang transportasi udara.

Pj Wali Kota Kendari itu juga menjelaskan bahwa pihaknya melakukan berbagai hal yang menjadi kewenangan Pemkot Kendari untuk mengendalikan laju inflasi di Kota Lulo.

“Tetapi apa pun itu, untuk hal-hal yang bisa diintervensi, bisa dikendalikan oleh pemerintah kota, maka tentu akan dilaksanakan,” ujarnya lagi.

Dia menjelaskan bahwa hal tersebut telah dibuktikan dengan pemberian subsidi bantuan kepada pengusaha angkutan kota yang bisa memberikan deflasi pada sektor angkutan darat.

“Dan itu berhasil alhamdulillah bisa memberikan kontribusi positif, membuat untuk sektor angkutan darat itu menjadi deflasi,” kata Asmawa Tosepu pula.
Baca juga: Kota Kendari Juni 2019 catat inflasi 2,55 persen

Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023