Pekanbaru (ANTARA) - Universitas Riau (Unri) berupaya meningkatkan jumlah ketersediaan tenaga medik veteriner melalui Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran (PSKH-FK) Unri yang dibuka tahun 2023 dan mulai menerima mahasiswa baru untuk tahun pertama.

"Proses penerimaan mahasiswa program studi kedokteran hewan ini sudah berlangsung dan ada tiga jalur penerimaan antara lain mendaftar pada jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT)," kata Dekan Fakultas Kedokteran Unri dr Arfianti MBiomed MSc PhD di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan, Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Riau yang dibuka tahun 2023 juga dibuka melalui jalur mandiri itu tersedia bagi 40 mahasiswa.

Prodi ini kata Arfianti  diresmikan pada Jumat (12/5) yang dihadiri oleh para tim penggagas yakni drh Agus Shafiq Ryadi selaku Ketua Tim Persiapan PSKH-FK Unri yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Riau.

"Kami berharap PSKH-FK Unri dalam tiga sampai empat tahun ke depan dapat bertransformasi menjadi Fakultas Kedokteran Hewan," katanya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau Herman mengatakan tantangan yang dihadapi oleh bidang peternakan dan kesehatan hewan di Riau saat ini adalah keterbatasan sumber daya manusia khususnya tenaga veteriner.

Baca juga: Universitas Muhammadiyah Riau-Unri jajaki kerja sama buka FK

Baca juga: Unri jajaki kerja sama pendidikan dengan 3 universitas di Belanda


"Dengan berdirinya PSKH-FK Unri dapat menjadi satu solusi dalam memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia, khususnya tenaga medik veteriner di Riau," katanya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNRI, Dr Hermandra SPd MA pada kegiatan itu, secara resmi membuka PSKH-FK-UNRI mewakili Rektor UNRI Prof Dr Sri Indarti SE MM, menyampaikan agar ke depannya kerja sama antara pemerintah daerah dan universitas dapat lebih ditingkatkan lagi untuk mewujudkan Rumah Sakit Hewan Pendidikan di UNRI.

Pada peresmian PSKH-FK-UNRI ini, Dekan FKH UGM Prof drh Teguh Budipitojo MP PhD menjadi pemateri bertema tema Pendidikan Kedokteran Hewan Berbasis One Health untuk Mencapai Kesehatan Global.

Konsep One health, kata Prof Teguh adalah suatu bentuk integrasi antara kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan ekosistem.

"Indonesia masih sangat kekurangan dokter hewan. Kebutuhan dokter hewan seluruh Indonesia mencapai 137.501 orang. Jika kebutuhan tersebut dipenuhi setengahnya, maka saat ini masih kekurangan 49.000 dokter hewan. Jika mengandalkan sembilan universitas yang menghasilkan dokter hewan saat ini maka dibutuhkan waktu 54 tahun untuk memenuhi setengah kebutuhan tersebut," kata Teguh.

Sementara itu Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis fakta kedepan 75 persen dari penyakit pada manusia bersumber dari hewan. Karena itu Kedokteran Hewan harus menjadi leader dalam konsep One health.

"Ini sangat penting mengingat profesi dokter hewan memiliki perang dan andil yang besar dalam konsep ini, terutama pada bidang penelitian dan akademik," katanya.

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) Dr drh Muhammad Munawaroh MM pada kegiatan itu, menyebutkan profil dan kompetensi Dokter Hewan harus ditingkatkan dan distandardisasi di Indonesia. Hal ini untuk menjawab tantangan Profesi Dokter Hewan Indonesia pada kancah internasional di masa yang akan datang.

"Pembukaan Program Studi Kedokteran Hewan di Universitas Riau sesuai dengan visinya, diharapkan dapat menjadi institusi pendidikan kedokteran hewan yang unggul dan bermarwah dengan berbasis riset kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner dalam bingkai One Health di wilayah pesisir dan dataran rendah serta perbatasan ASEAN pada tahun 2035," demikian Muhammad Munawaroh.

Baca juga: Guru Besar Unri: Mengonsumsi udang rebon bagus untuk kesehatan

Baca juga: Unri terima 6.530 mahasiswa baru pada 2023

 

Pewarta: Frislidia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023