Jakarta (ANTARA) - Bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM, Amar Bank, bersiap untuk meraih pertumbuhan dan profitabilitas yang signifikan pada tahun 2023, dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sebesar 45,7 persen pada tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) dari tahun 2023 hingga 2025.

"Peningkatan laba yang signifikan pada kuartal pertama menandakan kemajuan positif bagi Amar Bank," ujar Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian dalam keterangan pers diterima di Jakarta pada Kamis.

Vishal menambahkan ke depannya, dengan kolaborasi melalui pelekatan (embedded) layanan perbankan digital di beberapa platform ekosistem digital, Amar Bank dapat bekerjasama dengan mitra untuk menawarkan kapabilitas perbankan yang komprehensif dan mudah diakses oleh pengguna dalam ekosistem tersebut.

Beberapa produk dan layanan keuangan yang ditawarkan dikatakan Vishal mencakup built-in banking features, configurable properties, banking standard security, dan pre-approved credit limit for platform users.

"Strategi ini sejalan dengan tujuan kami untuk meningkatkan kualitas hidup individu maupun UMKM, melalui kesehatan finansial dan inklusi keuangan yang berdampak," kata Vishal.

Baca juga: Kontribusi Digital Banking Semakin Kokoh, Fee Based Income BRI Tumbuh Double Digit Capai 11,5%

Berdasarkan laporan riset terbaru yang diterbitkan oleh PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (Reliance) ada beberapa poin penting yang mendasari proyeksi tersebut. Poin pertama adanya laporkan kinerja yang mengesankan pada kuartal pertama tahun 2023 dengan laba bersih sebesar Rp34,4 miliar, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kerugian bersih sebesar Rp8,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Keberhasilan Amar Bank dapat dikaitkan dengan penurunan beban bunga dan pertumbuhan deposito yang lebih tinggi melalui platform tabungan digitalnya yang menawarkan suku bunga lebih kompetitif.

Pada poin kedua menunjukkan platform pinjaman digital Amar Bank, Tunaiku, telah berperan penting dalam mendorong pertumbuhan pinjaman, memberikan kontribusi 71,7 persen terhadap total pinjaman pada kuartal pertama tahun 2023. Kemudian, Amar Bank telah menunjukkan perbaikan dalam kualitas aset, dengan penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) yang turun menjadi 1,8 persen pada kuartal pertama dibandingkan dengan 2,3 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya, strategi baru Amar mencakup kerjasama dalam embedded banking dan financing. Amar Bank berencana untuk berkolaborasi dengan pihak ketiga guna mempermudah akses ke produk dan layanan keuangan dengan mengintegrasikan penawaran tersebut ke dalam aplikasi mitra.

Dengan demikian, layanan tersebut akan diperluas ke ekosistem yang dilayani, seperti industri P2P, agrikultur, logistik, dan e-ommerce.

Amar diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan pinjaman yang moderat dan penurunan yang signifikan pada rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) melalui transformasi digital. Fokus Amar Bank pada simpanan berbiaya rendah dan solusi digital yang inovatif diharapkan dapat berkontribusi pada profitabilitas yang berkelanjutan, dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sebesar 45,7 persen pada tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) dari tahun 2023 hingga 2025.

Terakhir, Amar bersiap untuk pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan dengan didukung oleh inisiatif perbankan digital, kolaborasi dengan Investree, serta fokus dalam melayani UMKM dan konsumen ritel.

Baca juga: Ayoconnect luncurkan solusi bantu infrastruktur digital sektor bisnis

Baca juga: Bank Sinarmas kembangkan layanan prioritas digital via mobile banking

Baca juga: Bank Mega Syariah terus genjot transaksi digital banking

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023