"Mahasiswa sebanyak itu melaksanakan KKN Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan KKN Reguler untuk membangun desa," kata Rektor Unri Prof Dr Sri Indarti MSi melalui Ketua LPPM Unri Prof Dr Mubarak MSi dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.
Baca juga: Unri-Kemendikbudristek bekali mahasiswa jadi wirausaha
Dalam rangkaian membangun desa, kata dia, mahasiswa mendapat sejumlah tugas yakni merancang proyek dan orientasi program di kampus, kemudian mereka menyelesaikan proyek di lokasi pelaksanaan KKN, menyelesaikan luaran proyek, dan laporan di kampus.
"Sebelum ke lapangan, mereka mendapatkan pembekalan. Seluruh peserta KKN wajib mengikuti kegiatan pembekalan agar mereka bisa menjalankan KKN dengan baik," katanya.
Sebagai mahasiswa, menurut dia, mereka harus bisa membawa diri menyatu dengan masyarakat, memetakan masalah di desa, dan berupaya bersama masyarakat desa mencari solusi demi membangun desa.
Baca juga: Unri programkan literasi kebangsaan masyarakat pulau terluar
"KKN bertujuan untuk meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa, serta menerapkan iptek secara team work dan interdisiplin, menanamkan nilai kepribadian, keuletan, etos kerja, tanggung jawab, kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan," kata Mubarak.
Koordinator Pelayanan Kuliah Kerja Nyata LPPM Unri Dr Neni Hermita MPd mengatakan sebanyak 5.907 mahasiswa tersebut terdiri atas 299 mahasiswa KKN MBKM, 4.971 mahasiswa KKN Balek Kampung, 627 mahasiswa Terintegrasi Abdimas, dan 10 mahasiswa KKN Kebangsaan.
Baca juga: Unri terima 6.530 mahasiswa baru pada 2023
"Pelaksanaan KKN tersebut pada 10 Juli hingga19 Agustus 2023. Sementara untuk pelaksanaan pengantaran peserta KKN dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) di kantor kecamatan pada 10 Juli 2023 nanti, sedangkan untuk keberangkatan kelompok peserta KKN Kebangsaan dilaksanakan pada 19 Juli 2023," demikian Neni.
Pewarta: Frislidia
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023
