Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengatakan keberhasilannya melaju ke babak perempat final Japan Open 2023 dipengaruhi oleh pergerakan kaki yang lebih nyaman saat tampil di Tokyo, Kamis.

"Di sini saya merasa kecepatan dan kelincahan saya lebih baik dibandingkan di Korea (Open) minggu lalu. Langkah saya sudah terasa lebih ringan," kata Gregoria melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta.

Pada laga babak 16 besar turnamen BWF Super 500 tersebut, Gregoria menyingkirkan tunggal putri asal Taiwan Sung Shuo Yun lewat kemenangan dua gim langsung 21-16, 21-10.

Gregoria cukup mudah dalam menyingkirkan Sung karena sudah punya pengalaman dari pertemuan sebelumnya di Indonesia Masters, Januari, yang juga berakhir dengan kemenangan.

"Saya sudah bertemu dia di Indonesia Masters awal tahun ini, walau menang tapi itu bukan permainan yang saya inginkan jadi tadi coba memainkan strategi untuk mengikuti pola permainan dia," ungkap pebulu tangkis asal Wonogiri, Jawa Tengah, itu.

Baca juga: Jonatan ke delapan besar berkat kemenangan perdana atas Weng Hong Yang

Gregoria menilai Sung adalah tipe lawan yang ulet dan tak segan untuk memainkan reli-reli panjang yang melelahkan.

Tak mau kalah, Gregoria pun meladeni reli yang disajikan Sung sembari mencari celah untuk merebut poin lewat serangan mendadak.

"Saya tidak mau kalah di relinya dulu, lalu melancarkan serangan di saat yang pas. Saya diuntungkan dengan bola serangan yang mungkin masih di atas dia, terbukti tadi dia beberapa kali kaget menerima serangan saya," kata Gregoria.

Dalam pertandingan berdurasi 36 menit itu sempat diwarnai aksi protes yang dilayangkan wakil Indonesia kepada umpire akibat tindakan tidak etis yang dilakukan Sung.

Gregoria menceritakan, Sung kerap mengangkat tangan sebagai tanda selebrasi ketika shuttlecock belum menyentuh karpet dan hakim garis juga belum memberi aba-aba keputusan.

"Peraturannya tidak boleh seperti itu tapi wasit tidak terlalu menggubris. Tapi bersyukur dan cukup senang karena saya bisa mengontrol untuk tidak berlarut-larut dalam emosi," pungkas Gregoria.

Baca juga: Dejan/Gloria alihkan fokus pada pemulihan jelang Australia Open

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023