Jakarta (ANTARA News) - Grup Rajawali, selaku pihak pembeli 24,9 persen saham Cemex Asia Holding di PT Semen Gresik, meminta perpanjangan waktu pembayaran (closing transaction) yang sedianya berakhir 3 Juli 2006. "Kami meminta perpanjangan waktu satu pekan," kata Managing Director dan Chief Business Development Grup Rajawali Darjoto Setiawan kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu. Dihubungi melalui telepon seluler, Darjoto mengakui, telah melayangkan surat permohonan kepada Cemex pada Jumat (30/6) agar perpanjangan waktu itu dapat dipenuhi. "Sehubungan belum terselesaikannya syarat-syarat closing ini, dan sempitnya waktu penyelesaian akibat adanya beberapa hal yang harus diselesaikan dengan pemerintah, maka kami mohon kebijaksanaan Cemex untuk dapat memenuhinya," kata Darjoto membacakan inti suratnya itu. Sebelumnya, pemerintah (Kementerian BUMN) pada (28/6) akhirnya menyetujui transaksi jual beli 24,9 persen saham Cemex kepada Rajawali, yang mencapai sekitar 337 juta dolar AS, atau sekitar Rp3 triliun. Menurut Darjoto, pemerintah melalui Meneg BUMN Sugiharto telah menyetujui transaksi itu. Dengan demikian, terkait penutupan transaksi itu, lanjutnya, ada empat hal yang harus diselesaikan. Pertama, persetujuan pemerintah, kedua pencabutan arbitrase, ketiga, pengakhiran perjanjian jual beli bersyarat (contidional sales purchases agreement/CSPA) antara Cemex dengan Pemerintah Indonesia, dan keempat, pembuatan perjanjian pemegang saham antara Rajawali dengan pemerintah. "Syarat pertama yaitu, persetujuan pemerintah sudah selesai, tinggal tiga syarat lainnya yang harus segera kami selesaikan," tutur Darjoto. Sebelumnya Meneg BUMN, Sugiharto mengatakan pemerintah pada dasarnya tidak ada masalah jika saham 24,9 persen milik Cemex di PT Semen Gresik dijual ke Rajawali Corporation asal memenuhi persyaratan yang didinginkan pemerintah. Terkait masuknya Rajawali ke PT Semen Gresik, Darjoto mengatakan pihaknya mengusulkan kepada pemegang saham lainnya agar dapat menempati dua posisi direktur dan dua komisaris. "Saya rasa usul itu bisa diterima, mengingat saham Rajawali yang mencapai 24,9 persen, artinya satu berbanding dua. Saat ini terdapat enam anggota dewan direksi dan lima komisaris Semen Gresik," kata Darjoto. Hal itu sama juga ketika Cemex menempatkan dua orang direktur dan dua orang komisaris di Semen Gresik. "Usul itu sudah sampaikan kepada Meneg BUMN Sugiharto, selaku kuasa pemegang saham Semen Gresik yang menguasai sekitar 51 persen saham," ujar Darjoto. Ia juga berharap, usul Rajawali itu dapat diterima dan disahkan pada penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) mendatang. "Sebagai mitra pemerintah di Gresik, agar usul dapat didiskusikan dan diterima. Ini sebagai bukti bahwa bahwa Rajawali komit mengembangkan dan meningkatkan kinerja Semen Gresik ke depan," imbuh Darjoto. Sebelumnya, Deputi Meneg BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan Telekomunikasi, Roes Aryawijaya mengatakan, akan ada perombakan seiring masuknya Rajawali ke Gresik.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006