"Saya memberikan semangat kepada semua peserta bahwa langkah kecil yang dilakukan adalah untuk langkah yang besar demi masa depan mereka," katanya.
Menurut Risma, hal tersebut merupakan cara Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk merangkul anak-anak baik dari Papua maupun Nusa Tenggara Timur (NTT) sehingga ke depan siap direkrut menjadi tenaga kerja yang profesional.
"Karena kami punya pengalaman saat lulusan pertama pelatihan di United Tractor semua direkrut oleh PT Freeport Indonesia jadi pekerjaan yang mencari mereka bukan sebaliknya," katanya.
Dia menjelaskan pelatihan mekanik dan operator alat berat merupakan program Kemensos guna menampung anak-anak muda di Papua dan NTT untuk mendapatkan pekerjaan.
"Kegiatan dilaksanakan karena kami berpikir bagaimana supaya mereka yang tidak bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi bisa menjadi pekerja yang lebih baik," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, pada demo demografi pada 2040 anak-anak yang tidak bisa melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi tidak menjadi beban pemerintah.
Dia menambahkan langkah Kemensos untuk melaksanakan program tersebut diyakini bisa memecahkan masalah kemiskinan di daerah.
"Kami harap program ini terus berkelanjutan dengan melihat perkembangan karena biaya pelatihan ini tidak murah," katanya.
Sebanyak 38 peserta pelatihan mekanik dan operator alat berat di PT United Tractor Tbk di Kota Jayapura meliputi tiga orang dari NTT, tujuh orang dari Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan Provinsi Papua sebanyak 28 orang.
Mereka di bagi dalam dua kelas di mana untuk kelas mekanik berjumlah 18 orang dan kelas operator alat berat sebanyak 20 orang. Sementara instruktur dari United Tractors Jakarta dan PT Pama Persada Nusantara Jakarta.
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023