Nairobi (ANTARA News) - Banjir bandang akibat hujan lebat di Somalia Selatan telah menewaskan tujuh anak kecil, membuat 50.000 meninggalkan rumah dan merendam 6.400 hektare lahan pertanian di beberapa bagian negara Tanduk Afrika, kata PBB pada Kamis.

Pejabat Penerangan Masyarakat di Kantor PBB Urusan Koordinasi Kemanusiaan (OCHA) di Somalia Roberto Russo mengatakan banjir tersebut, yang mulai terjadi selama musim hujan utama, telah mempengaruhi Daerah Baidoa, Jowhar, Miido dan Shebelle Hilir di Somalia Selatan.

"Sejauh ini, tujuh anak telah meninggal dan sebanyak 50.000 orang telah meninggalkan rumah mereka saat puncak musim hujan mulai terjadi pada Maret," kata Russo melalui telepon kepada Xinhua.

Lembaga kemanusiaan PBB tersebut menyatakan ribuan orang Somalia telah meninggalkan rumah mereka setelah banjir bandang yang dipicu oleh berhari-hari hujan lebat yang mengguyur Darah Shebelle Tengah di Somalia Selatan.

Russo mengaakan warga setempat tidak mempedulikan peringatan buat mereka agar pindah ke tempat yang lebih tinggi karena mereka ingin melindungi harga mereka.

"Merea (warga lokal) telah memilih untuk tinggal di rumah mereka untuk melindungi harta mereka dan tak mau mengungsi dari daerah yang terendam banjir atau tempat permukaan air tinggi," kata Russo.

Menurut OCHA, beberapa bagian negeri itu terutama di wilayah selatan terpengaruh oleh banjir setelah hujan lebat mengguyur seluruh Somalia dan dataran tinggi Ethiopia.

"Lembah sungai Juba dan Shebelle terus menerima curah hujan dalam jumlah sedang sampai lebat selama bulan ini. Banjir ini telah mengakibatkan kerugian harga, kerusakan prasarana dan membuat banyak orang mengungsi," kata Russo.

Russo juga mengatakan banjir itu telah ditambah parah oleh perbuatan warga lokal yang memutus tanggul sungai untuk mengairi tanah mereka.

Ia mengatakan mitra kemanusiaan mendukung masyarakat korban banjir dengan beberapa kegiatan, temasuk pompa air dari daerah yang kebanjiran, pembagian barang non-pangan, alat penjernih air dan perbaikan tanggul sungai untuk memungkinkan warga kembali ke rumah mereka.

"Berita baiknya ialah kami berhasil turun tangan di kebanyakan daerah yang telah dipengaruhi oleh banjir. Kami menyediakan air bersih guna menghindari wabah kolera," kata Russo.

(C003)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013