Banjarmasin (ANTARA) -
Para akademisi di Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan dilatih untuk menjadi asesor rekognisi pembelajaran lampau (RPL) dengan menggandeng Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Surakarta, Jawa Tengah.
 
Direktur Poliban Kalsel Joni Riadi di Banjarmasin, Sabtu, mengatakan bahwa penting bagi para akademisi di kampusnya untuk mengikuti pelatihan asesor RPL.
 
Menurut dia, Poliban Kalsel belum memiliki asesor RPL sehingga belum bisa melaksanakan RPL.

Baca juga: Poliban selaraskan kurikulum magang MBKM dengan dunia industri 
 
"Hal itu masih menjadi permasalahan kampus kita," kata Joni.
 
Ia mengemukakan Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nomor 41 Tahun 2021 menyatakan seyogianya perguruan tinggi dapat membentuk Unit Pelaksanaan RPL atau pengelolanya.
 
Oleh karena itu, dia berharap melalui pelatihan yang diselenggarakan ini para akademisi Poliban bisa menjadi asesor RPL.

Baca juga: Poliban kembali terima sembilan sertifikat hak paten
 
“Harapannya, setelah pelatihan ini dosen-dosen Poliban bisa menjadi asesor RPL dan semoga Poliban bisa melaksanakan rekognisi pembelajaran lampau," ujarnya.
 
Sementara itu, Akademisi dari ATMI Surakarta Andy Rianto menjelaskan bahwa RPL ini memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan formal dan memberikan kesempatan pada masyarakat untuk menyetarakan jenjang pendidikan.
 
Ia mengatakan bahwa kemampuan yang dimiliki masyarakat atau suatu individu bisa disetarakan dan diakui.

Baca juga: Poliban programkan 52 kegiatan pengabdian kepada masyarakat
 
"Jadi, kemampuan yang dimiliki bisa disetarakan, memberikan pengakuan terhadap capaian pembelajaran yang diberikan pendidikan formal dan nonformal," katanya.
Poliban gelar pelatihan asesor rekognisi pembelajaran lampau (RPL) dengan menggandeng Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Surakarta, di kampus Poliban. (ANTARA/HO-Poliban)
 

Pewarta: Sukarli
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023