Indeks acuan Nikkei 225 terpangkas 297,22 poin menjadi 13.752,94, sementara indeks Topix dari seluruh saham papan utama jatuh 1,67 persen atau 19,52 poin menjadi 1.151,82.
Investor berbalik hati-hati setelah Menteri Keuangan Taro Aso menyatakan keraguannya tentang kemungkinan pemotongan pajak perusahaan baru.
Komentar itu muncul sebagai tanggapan terhadap laporan media baru-baru ini bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe telah mengatakan kepada instansi pemerintah untuk mempelajari kemungkinan mendorong investasi sektor swasta.
Aso menunjukkan bahwa banyak pendirian bisnis Jepang tidak membayar pajak perusahaan, dan mengurangi tarif pajak "akan sedikit membantu ekonomi Jepang".
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga juga membantah bahwa Abe telah mengeluarkan sebuah instruksi seperti itu.
Komentar itu mendorong investor membuang dolar untuk membeli yen, yang dipandang sebagai mata uang "safe haven".
Tetapi yen yang lebih tinggi umumnya membebani pasar saham Tokyo karena membuat pengekspor Jepang lebih mahal di luar negeri.
Bursa Tokyo juga terseret turun oleh pelemahan Wall Street dan hidupnya kembali kekhawatiran tentang pengurangan program stimulus Federal Reserve AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 113,35 poin (0,73 persen) menjadi 15.337,66.
Nikkei juga turun karena aksi ambil untung setelah kenaikan tajam indeks selama dua hari.
Perdagangan sangat tipis karena banyak pemain pergi untuk liburan musim panas, pedagang menambahkan.
"Hampir tidak ada insentif perdagangan baru dan tingkat partisipasi tetap rendah sampai musim liburan Obon berakhir," Naoki Fujiwara, fund manager di Shinkin Asset Management, mengatakan kepada Dow Jones Newswires.
Di antara saham utama, Toyota melemah 1,56 persen menjadi 6.310 yen. Sony turun 1,60 persen menjadi 1.968 yen.
Mitsubishi UFJ Financial Group turun 1,14 persen menjadi 605 yen, demikian AFP melaporkan.
(SYS/A026/A026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
