Jakarta (ANTARA News) - Tim dari pemerintah provinsi DKI Jakarta Selasa (1/8) pagi pukul 10.00 WIB dijadwalkan bertemu dengan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault, untuk menjelaskan kebijakan Pemda DKI tentang pembangunan Taman Menteng. "Ya, pagi ini kita jadi bertemu dengan Menegpora untuk memberikan paparan," kata Walikota Jakarta Pusat, Muhayat, ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa pagi. Muhayat menambahkan turut pula ikut dalam tim tersebut Kepala Dinas Pertamanan DKI Jakarta, Sarwo Handayani, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Taufik Yudi, dan Kepala Biro Hukum, Journal Siahaan. Permasalahan pembangunan Taman Menteng di bekas lahan Stadion Menteng yang lebih dikenal dengan Stadion Persija mulai mengemuka pada pertengahan Juli 2006. Pemprov DKI Jakarta sendiri telah merencanakan pembangunan Taman Menteng sejak 2004 sebagai usaha untuk menambah jumlah ruang terbuka hijau di Ibukota. Sejumlah pihak merasa keberatan dengan pembangunan taman tersebut dengan berbagai alasan. Sekretaris Umum Persija, Biner Tobing, mewakili pengurus Persija menyatakan keberatan karena mereka anggap stadion itu memiliki nilai sejarah dan juga stadion VIJ di kawasan Roxy yang dialokasikan untuk kompetisi amatir Persija dianggap belum memenuhi syarat disamping beberapa alasan penolakan lainnya. Beberapa warga Menteng menyatakan keberatan pembangunan gedung parkir di taman yang rencananya memiliki luas 27.289 meter persegi tersebut. Warga beralasan gedung parkir itu berpotensi untuk menambah volume kendaraan di kawasan itu selain dianggap akan mengganggu warga. Mereka juga mengkhawatirkan persentase perkerasan lahan tersebut lebih besar dibandingkan lahan yang tidak mengalami perkerasan sehingga penyerapan air akan berkurang yang berakibat menimbulkan dampak banjir bila musim hujan. Menanggapi sejumlah keberatan itu pihak Pemprov DKI menyatakan bahwa lahan bekas stadion Menteng tersebut dengan total keseluruhan 3,5 hektar merupakan milik Pemda dengan bukti kepemilikan sertifikat atas nama Pemprov DKI. Untuk Persija, Gubernur DKI telah memindah `home base` dari stadion Menteng ke stadion Lebak Bulus sementara asrama dipindahkan ke kawasan Ragunan bagi tim Persija yang berlaga di Liga Indonesia. Sementara untuk kompetisi amatir Persija dipindahkan ke stadion VIJ Roxy yang dianggap telah memenuhi syarat. Mengenai keberatan warga, dalam konferensi pers yang digelar Senin (31/7) Muhayat menyatakan gedung parkir sama sekali tidak diperuntukkan bagi kepentingan komersial karena gedung itu dibangun untuk membenahi kesemerawutan jalan HOS Cokroaminoto. "Nantinya tidak ada kendaraan yang boleh parkir di jalanan di kawasan itu," katanya. Ia juga menambahkan gedung parkir tidak akan mengganggu kawasan sekitar karena pintu masuk gedung parkir tidak lagi dari Sidoarjo melainkan dari HOS Cokroaminoto. Sementara mengenai perkerasan lahan, Kepala Dinas Pertamanan DKI Jakarta menyatakan hanya 20 persen saja lahan di taman itu yang akan mengalami perkerasan, sementara sisanya yaitu 80 persen tetap dalam bentuk tanah yang dapat menyerap air. "Ditambah lagi kita akan membuat 16 sumur resapan di Taman tersebut, jadi kekhawatiran itu tidak beralasan," kata Sarwo Handayani. (*)

Copyright © ANTARA 2006