Jakarta (ANTARA News) - Menpora Adhyaksa Dault bersikukuh untuk mempertahankan keberadaan lapangan sepakbola di areal stadion Menteng untuk masyarakat luas. "Tidak ada alasan menghilangkan lapangan olahraga di tengah kota Jakarta ini. Jangan ingin mematikan tikus tapi membakar rumah," ungkap Adhyaksa Dault di Jakarta, Selasa. Sementara Gubernur DKI Sutiyoso yang mengirimkan utusannya yaitu Walikota Jakarta Pusat, Muhayat untuk bertemu Menpora ternyata tidak terwujud dan pertemuan itu hanya diwakili Sesmenpora, Toho Cholik Mutahir dan Deputi Pembardayaan Olahraga Prof. Djohar Arifin Husin. Sesmenpora juga mengakui pertemuanya dengan Muhayat tidak ada hasil yang disepakati dan hanya mendengarkan tentang rencana Pemda DKI Jakarta yang menyatakan akan melakukan revitalisasi Stadion Menteng. "Belum ada kesepakatan dalam pertemuan ini dan kantor Menpora meminta harus saling menghargai kebijakan yang diambil kedua belah pihak," kata Toho. Sementara Muhayat bungkam ketika ditanyakan wartawan tentang pembongkaran stadion yang belum mendapat rekomendasi dari Menpora itu. "Saya tidak ingin bicara masalah itu," kata Muhayat yang juga mengakui pihaknya masih melakukan pembongkaran dan belum melakukan pembangunan sarana yang diinginkan Gubernur DKI Jakarta itu. Ketika ditanyakan penghentian sementara pembongkaran stadion itu, Muhayat tidak ingin komentar dan menyatakan masih perlu pembicaraan dengan pihak Menpora. Pertemuan utusan Sutiyoso dengan jajaran Menpora selama empat jam itu tidak membuahkan hasil dan terkesan Gubernur DKI itu menghindar untuk bertemu dengan Adhyaksa. "Saya mempunyai prinsip dan pendirian lapangan sepakbola Menteng itu tetap ada sampai kapanpun," kata Menpora.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006