Tokyo (ANTARA News) - Indeks acuan Tokyo meroket 7,71 persen pada Rabu, memimpin reli ekuitas Asia dalam kenaikan terbesar satu hari sejak akhir 2008, selama krisis keuangan global ketika pasar terpukul oleh volatilitas liar.

Indeks Nikkei-225 di Bursa Efek Tokyo melonjak 1.343,43 poin menjadi 18.770,51 pada penutupan, sementara indeks Topix dari seluruh saham papan utama melonjak 6,40 persen atau 90,66 poin menjadi 1.507,37.

Pemulihan Rabu terjadi setelah Nikkei anjlok 2,43 persen sehari sebelumnya, menghapus semua keuntungan sejak awal tahun, karena data perdagangan Tiongkok yang lemah memperburuk kekhawatiran tentang ekonomi nomor dua dunia itu.

Kekhawatiran mengenai pelambatan pertumbuhan Tiongkok telah mengirim kepanikan ke seluruh bursa saham dunia, karena negara itu merupakan pendorong utama ekspansi global dan pasar penting.

Tetapi saham-saham Eropa dan Amerika Serikat menguat lebih tinggi pada Selasa, setelah reli Indeks Shanghai di Tiongkok, dan perbaikan angka pertumbuhan ekonomi Zona Euro kuartal kedua.

Saham-saham Asia secara luas naik pada Rabu, dengan para ahli menyatakan Beijing melangkah masuk untuk mendukung saham.

Angka perdagangan yang lemah juga mengangkat prospek Tiongkok akan meluncurkan langkah lanjutan guna meningkatkan perekonomian, menyusul pemotongan suku bunga lima persen sejak November.

"Harapan untuk tindakan kebijakan yang lebih banyak dari Tiongkok dan kekuatan dalam ekonomi Eropa melihat kembalinya risiko," Chihiro Ohta, manajer umum SMBC Nikko Securities, mengatakan kepada Bloomberg News.

"Pada akhirnya, kita dapat melihat rebound nyata."

Sentimen juga mendapat dorongan karena Jepang merilis angka kepercayaan konsumen lebih baik dari perkiraan untuk Juli, setelah angka Produk Domestik Bruto direvisi lemah minggu ini menunjukkan ekonomi masih kontraksi pada kuartal terakhir.

Selain itu pada Rabu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menegaskan kembali janji untuk memangkas salah satu tingkat pajak perusahaan tertinggi di dunia tahun depan.

Para eksportir mendapat dukungan dari kurs dolar-yen, yang meningkatkan profitabilitas. Greenback naik menjadi 120,55 yen dari 119,82 yen di New York.

Kenaikan berbasis luas di Tokyo mendorong saham emiten kelas berat Fast Retailing, operator jaringan toko pakaian Uniqlo, melambung 10,8 persen menjadi 49.725 yen, sementara Toyota meningkat 6,24 persen menjadi 7.491 yen dan raksasa perbankan Mitsubishi UFJ melonjak 7,42 persen menjadi 782,7 yen.

"Setelah pasar saham di Tokyo ditutup kemarin, pasar saham Shanghai rebound dengan cepat," kata Daisuke Uno, kepala strategi pasar di Sumitomo Mitsui Banking Corp.

"Itu berdampak ke pasar saham Amerika Serikat dan Eropa."

Namun dia mengingatkan bahwa pasar masih bisa melihat lebih banyak gejolak ke depan.

"Saya berpikir bahwa volatilitas akan berlanjut untuk saat ini," kata Uno seperti dilansir kantor berita AFP.
(Uu.A026)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015