Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar AS untuk Indonesia B Lynn Pascoe tidak memandang kasus Munir dan Papua sebagai sebuah batu sandungan yang dapat mengganggu hubungan RI-AS di masa mendatang. Hal itu dikemukakan Pascoe dalam jumpa pers terakhirnya di Kedutaan Besar AS di Jakarta, Jumat, saat menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan kedua kasus itu dapat mempengaruhi hubungan kedua negara yang cukup baik beberapa tahun terakhir seiring meningkatnya pengaruh kubu Demokrat di AS. "Orang sering melihat mengenai bencana di Indonesia dan masa lalu yang sulit tapi saya kira bukan itu permasalahannya namun lebih pada bagaimana cara mengatasi dan menyelesaikan masalah itu," katanya. Menurut dia, hal yang buruk selalu terjadi di setiap negara tapi yang menjadi persoalan adalah bagaimana suatu negara menyelesaikan masalahnya, demikian juga dengan kasus Indonesia. "Saya kira yang lebih penting adalah bagaimana masing-masing kasus itu (Munir) diselesaikan, bagaimana pemerintah RI menangani Papua, dan bagaimana setiap rencana berjalan," katanya. Akhir bulan lalu, Kapolri Jenderal Pol Sutanto mengatakan bahwa Biro Investigasi AS (FBI) memberikan bantuan teknis kepada Indonesia dalam upaya mengungkap kematian aktivis HAM, Munir, antara lain di bidang teknologi informasi serta bidang forensik untuk memeriksa organ tubuh Munir. Pascoe juga mengatakan bahwa ada keterikatan yang sama antara Indonesia dengan AS baik dengan kubu Republik atau Demokrat, yaitu melalui demokrasi. "Itulah mengapa hubungan Indonesia-AS meningkat sangat pesat maju beberapa tahun terakhir, yaitu karena demokrasi bergerak cepat di Indonesia, lebih baik dibandingkan di sejumlah negara lain di dunia," katanya. Dia juga menilai bahwa sejak masa tugasnya di Indonesia pada 28 Oktober 2004, Indonesia telah berada di arah yang benar menuju suatu pembangunan ekonomi yang maju, kebijakan luar negeri yang selaras dengan dunia internasional dan kesejahteraan rakyat yang meningkat pesat. "Saya sangat optimistik dengan Indonesia di masa datang, anda akan melihat setiap orang akan bicara tentang Indonesia dan apa yang dilakukan oleh Indonesia," ujarnya. Menurut Pascoe, sejak pertemuan dua kepala negara Mei 2005 lalu, kedua pemimpin negara telah sepakat untuk membangun hubungan pertemanan dekat yang normal. Dalam upayanya untuk membangun hubungan baik, lanjut dia, AS selalu bereaksi cepat pada setiap permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia, antara lain bencana tsunami dan kasus hilangnya pesawat Adam Air awal tahun ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007