Hampir 20 orang sudah daftar tadinya, tetapi terakhir kami mendapat laporan bahwa mereka diancam tidak boleh daftar
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku mendapatkan laporan bahwa warga kawasan Kalijodo yang akan direlokasi dari tanah negaramendapat ancaman dari pihak-pihak tertentu agak tidak turut mendaftar untuk tinggal di rumah susun yang disediakan Pemeritah Provinsi DKI Jakarta.

"Hampir 20 orang sudah daftar tadinya, tetapi terakhir kami mendapat laporan bahwa mereka diancam tidak boleh daftar," kata dia setelah berkoordinasi dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana terkait penertiban kawasan Kalijodo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku tidak mengetahui siapa pihak yang mengancam warga Kalijodo yang hendak mendaftar perolehan rusun relokasi ini.

"Tadi Pak Walikota Jakarta Utara menyampaikan beberapa yang mendaftar mendapat ancaman," katanya.

Penertiban kawasan Kalijodo ini bertujuan membuka kawasan hijau.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Ika Lestari Aji, Senin lalu, mengatakan sejumlah rusun dapat dijadikan relokasi warga Kalijodo, yakni usun Marunda di Jakarta Utara dan Rusun Pulogebang di Jakarta Timur.

Pemprov DKI besok akan melayangkan surat peringatan pertama (SP1) kepada warga yang menempati tanah negara di Kalijodo untuk membongkar bangun yang mereka tempati.

Sementara Polda Metro Jaya dibantu tentara dari Kodam Jaya, mulai besok akan menggelar operasi penyakit masyarakat di kawasan ini, termasuk melawan premanisme, pelaku kejahatan, peredaran minuman keras ilegal, prostitusi dan peredaran narkotika.




Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016