Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Makassar melalui Perusahaan Daerah Parkir Makassar Raya, Sulawesi Selatan, akan meluncurkan sistem parkir nontunai atau lebih dikenal dengan "smart parking".

"Smart parking adalah solusi memaksimalkan jasa perparkiran dan kota bisa mengontrol serta mengetahui secara pasti berapa pendapatan karena semuanya berbasis IT," ujar Direktur Utama PD Parkir Makassar Raya, Irianto Ahmad, di Makassar, Rabu (30/8).

Ia mengatakan "smart parking" yang akan diluncurkan pada pergelaran Makassar International Eight Festival (F8) itu, merupakan salah satu cara menekan tingkat kebocoran yang diduga sering terjadi di perusahaannya.

Irianto juga menjelaskan penerapan "smart parking" upaya untuk peningkatan kualitas layanan serta mencegah adanya keocoran dalam hal penerimaan pendapatan.

"Saya tegaskan, parkir itu adalah pelayanan dan kita ingin memberikan yang maksimal kepada masyarakat. Jadi, ini adalah salah satu peningkatan pelayanan kami kepada masyarakat," katanya.

Dia mengatakan keluhan demi keluhan masyarakat tentang menjamurnya titik-titik parkir liar serta sorotan DPRD Makassar mengenai adanya kebocoran-kebocoran dalam manajemen perparkiran sudah mulai dijawab dengan pembenahan sedikit demi sedikit.

Adapun penerapan sistem parkir nontunai didukung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kartu pembayaran parkir serta mesin Electronic Data Capture (EDC) semuanya disiapkan oleh BRI.

"Kita menggunakan mesin EDC yang disiapkan oleh BRI dan kartunya itu kartu bayar nontunai. Setiap kartu akan dijual secara bebas kepada masyarakat yang di dalamnya sudah ada saldonya," katanya.

Sejauh ini, pihaknya juga telah menyediakan ratusan kartu "smart parking" untuk dijual kepada masyarakat Rp100 ribu dengan isi saldo Rp80 ribu dan kartu Rp50 ribu dengan isi saldo Rp30 ribu.

"Kartu yang dibeli masyarakat cuma satu kali dan saldonya tetap diisi sesuai dengan pemakaian. Kita juga sudah menyediakan card smart parking yang disimpan untuk di jual di Warkop Poenam yang menjadi percontohan nanti," katanya.

(KR-MH/M029)

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017