Jakarta (ANTARA News) - PT Sharp Electronics Indonesia menargetkan dapat merebut 30 persen pangsa pasar lemari es pada 2018.

"Di 2018 target kami 30 persen market share. Tahun ini hingga Oktober 2017, market share 26,6 persen secara total lemari es," ujar Product Strategy Group Assistant General Manager Sharp Electronics Indonesia Andrew Gultom dalam peluncuran jajaran lemari es Grand Verto di Jakarta, Rabu.

Secara spesifik, pangsa pasar untuk lemari es mid-high yang diluncurkan Sharp hari ini, menurut Andrew masih berada pada 18,2 persen. Untuk itu, Sharp menargetkan penjualan 60.000 unit untuk lemari es high end.

Pada 2018, Sharp juga akan fokus pada lemari es mid-up karena diprediksi mampu mendongkrak penjualan lemari es mid-low.

"Mid-up konsumen kebal resesi, tidak terlalu berdampak pada penurunan ekonomi saat ini," kata National Sales General Manager PT Sharp Electronics Indonesia, Andry Adi Utomo, dalam kesempatan yang sama.

"Fokus pada high-end membuat brand image kami terjaga di atas. Mid-up juga otomatis akan mendongkrak penjualan mid-low. Kalau kami fokus pada mid-low, customer tidak tahu kalau kita punya barang high-end," lanjut dia.

Menurut Andry, pada 2017 atau bahkan tiga tahun belakangan, pertumbuhan negatif terjadi pada bisnis elektronik di Indonesia. "Peak season 2014 hanya di lemari es," kata dia.

Dari kondisi pasar tersebut, Andry mengatakan, penurunan tidak terjadi di kelas mid-up.

"Kelas menegah tidak menurun, tapi sedikit melambat dari tahun lalu. Mereka tetap bisa spending tapi di 2017 mengecil, meskipun masih growth," ujar dia.

Pada 2016, Andry menjelaskan, bisnis mampu tumbuh 5 sampai 10 persen, sementara pada tahun ini pertumbuhan hanya 2 hingga 3 persen.

Hal tersebut, menurut Andry, dikarenakan pasar cenderung melakukan penghematan dan tren liburan yang terjadi pada dua tahun belakangan seiring dengan online travel yang mulai merasuki dunia bisnis Indonesia.

Meski demikian, Andry melihat 2018 sebagai tahun yang penuh dengan harapan dengan memasang target pertumbuhan 20 persen dibanding 2017.

"Karena turun terus dari 2015, 2018 saatnya naik untuk bisnis elektronik dan harapan ini akan saya berikan pada 2018," ujar Andry.

"Caranya, fokus ke barang high-end, inovasi produk dan pemasaran digital," tambah dia.


Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017