Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dapat melalui gejolak di pasar modal global dengan dampak seminimal mungkin. "Saya yakin, dengan kekuatan fundamental ekonomi dan keuangan kita, cadangan devisa yang telah kita pupuk selama ini, serta dengan langkah-langkah perkuatan yang kita lakukan, Insya Allah gejolak ini akan dapat kita lewati dengan dampak seminimal mungkin," kata Presiden Yudhoyono. Presiden menyatakan hal itu dalam Pidato Kenegaraan dan Keterangan Pemerintah Atas RAPBN 2008 beserta Nota Keuangannya dalam Sidang Paripurna DPR di Jakarta, Kamis. Menurut Presiden, dalam beberapa hari terakhir, kita menyaksikan gejolak di bursa-bursa dunia yang dipicu oleh runtuhnya pasar "subprime mortgage" di Amerika Serikat. Dampak yag dirasakan dapat dilihat pada koreksi harga saham dan nilai tukar uang yang cukup tajam di seluruh dunia, termasuk Indonesia. "Kondisi saat ini kembali mengingatkan bahwa globalisasi, selain membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan kita, juga mengandung risiko-risiko yang perlu terus kita waspadai. Kita berharap bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh otoritas-otritas keuangan di negara maju, dapat segera meredam gejolak ini," kata Presiden. Di dalam negeri, jelas Kepala Negara, pemerintah juga melakukan langkah-langkah antisipasif dengan memperkuat koordinasi kebijakan antara otoritas fiskal dan otoritas moneter, untuk meningkatkan kesiagaan. Menurut Presiden, meskipun perjalanan bangsa ini tidak selalu mulus dan mudah, dengan medan yang dihadapi kadang-kadang curam dan terjal, namun harus ada keyakinan bahwa arah yang ditetapkan sudah benar. "Pembangunan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat akan terus kita laksanakan dan kita jaga dari berbagai gangguan, baik dari dalam maupun dari luar negeri," katanya. Pada akhir pidatonya, Presiden mengajak untuk mengelola segala daya dan kemampuan yang ada termasuk kebijakan fiskal, secara efisien dan efektif dalam pelaksanaan pembangunan nasional di 2008, sehingga hasil-hasil pembangunan nasional benar-benar dapat dinikmati oleh seluruh rakyat. "Marilah kita tingkatkan semangat juang bangsa kita, mewujudkan agenda-agenda pembangunan berkelanjutan bagi keamanan, kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan rakyat di seluruh persada nusantara," kata Presiden. (*)

Copyright © ANTARA 2007