Menyatukan 8 kabupaten dan 4 sub etnik yang ada di sekitar Danau Toba memang menantang. Namun, masih bisa diupayakan,
Jakarta, (ANTARA News)  - Pengembangan pariwisata Danau Toba dinilai tidak mudah karena begitu banyak hambatan menantang termasuk dari sisi keterlibatan masyarakat.

Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Otorita Danau Toba, Basar Simanjuntak di Jakarta, Kamis, mengatakan terkait pariwisata Danau Toba, pengembangannya memang menemui hambatan.

"Namun hal tersebut tidak kemudian menghalangi perkembangan pariwisata di kawasan Danau Toba," kata Basar.

Saat ini banyak yang justru pesimistis terkait masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam upaya pengembangan pariwisata danau tersebut.

"Menyatukan 8 kabupaten dan 4 sub etnik yang ada di sekitar Danau Toba memang menantang. Namun, masih bisa diupayakan," kata Basar.

Basar melanjutkan, pariwisata Danau Toba pernah mengalami penurunan, namun kondisi tersebut sudah membaik sekarang.

"Diperkirakan, akan ada 1 juta wisatawan yang datang ke Danau Toba pada 2019. Hal ini diperkuat dengan ketersediaan atraksi, amenitas dan akses yang memadai,” kata Basar.

Untuk akses, ada dua bandara yang bisa menghubungkan wisatawan ke Danau Toba yaitu Bandara Kualanamu dan Bandara Silangit. 

Selain bandara, Pelabuhan Kuala Tanjung yang juga menghubungkan wisatawan ke Danau Toba terus diperbaiki sehingga pintu kedatangan wisatawan bervariasi. 

Sementara untuk amenitas, pilihan penginapan juga sudah beragam mulai hotel berbintang hingga homestay. 

Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Masruroh mengatakan pengembangan pariwisata Danau Toba terus dilakukan sehingga daya tarik pariwisatanya meningkat. 

"Selain itu, aksesnya juga terus bertambah. Dari Jakarta ada, setiap harinya ada 5 penerbangan menuju Bandara Silangit, sementara dari Malaysia ada dua maskapai yang sudah melayani penerbangan langsung ke Bandara Silangit," ujar Masruroh.

Masruroh mengatakan Sales Mission Danau Toba bahkan baru-baru ini digelar di tiga kota yakni Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang, untuk menyasar wisatawan nusantara.

Sementara, pasar wisman yang menggemari pariwisata Danau Toba yakni wisman asal Eropa terutama Belanda. 

Hal ini karena Danau Toba memiliki daya tarik alam dan budaya yang benuansa petualangan, dekat dengan karakteristik wisman asal Belanda. 
Baca juga: Penertiban keramba penting untuk penataan pariwisata Toba
Baca juga: Disbudpar Sumut ingin kedepankan alam-kultur Danau Toba

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018