Jawa Barat (ANTARA) - Program pendidikan vokasi industri yang terhubung dan sesuai (link and match) antara industri dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) besutan Kementerian Perindustrian melampaui target.

 

Kemenperin menargetkan 2.600 SMK dan 750 industri terlibat dalam program ini pada 2019, namun hingga tahap sepuluh jumlah yang terlibat mencapai 2.604 SMK dan 885 industri.

 

“Untuk itu, kami memberikan apreasiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak SMK dan industri yang sangat antusias ikut serta dalam program strategis ini,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Sukabumi, Senin.

 

Hal tersebut disampaikan dalam sambutan menjelang peresmian program vokasi industri yang link and match antara industri dan SMK tahap sepuluh di PT Anugerah Indofood Barokah Makmur, Sukabumi.

 

Hingga tahap sepuluh, terdapat 4.997 perjanjian yang ditandatangani, di mana setiap industri dapat membina lebih dari satu SMK.

 

Sejak diluncurkan pada 2017, program ini diproyeksikan mampu menggandeng lebih dari 400 ribu siswa SMK di wilayah Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi, di mana masing-masing SMK terdiri dari 200 siswa.

 

“Kami berharap, pelaku industri untuk terus melakukan pembinaan dan pengembangan kepada SMK di wilayahnya,” ujar Airlangga.

 

Selain itu, Menperin juga berpesan kepada para kepala SMK untuk proaktif dalam mengembangkan link and match dengan dunia industri.

Baca juga: Vokasi industri gaet 400 ribu siswa SMK

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019