Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah anggota DPR mendesak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) segera mengambil keputusan terhadap monopoli yang dilakukan perusahaan asal Malaysia, PT Direct Vision (Astro), atas hak siaran langsung Liga Inggris. Desakan itu disampaikan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (FBPD) Muhammad Tonas dan anggota Komisi I DPR dari FPDIP, Andreas Carlos Pareirra, di Jakarta, Selasa. "Monopoli tidak hanya sekadar membuat terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat, namun juga merugikan perekonomian Indonesia secara keseluruhan," kata Tonas. Karena itu, Tonas melanjutkan, dirinya yakin KPPU akan mengambil keputusan yang tepat terhadap monopoli yang dilakukan PT Direct Vision. Beberapa waktu lalu KPPU juga telah memutuskan bahwa perusahaan telekomunikasi Singapura (Tamasek Tbk) telah bersalah karena melakukan monopoli dalam dunia telekomunikasi di Indonesia. Keputusan itu membuat perusahaan asal Singapura tersebut harus menerima berbagai sanksi yang dijatuhkan KPPU. Menurut Tonas, praktik monopoli yang dilakukan PT Direct Vision tersebut merupakan ujian kedua buat KPPU. "Dengan kredibilitas yang dimiliki masing-masing anggota KPPU, saya yakin komisi ini bakal mengambil keputusan yang tepat sehingga tercipta dunia usaha yang sehat di tanah air," katanya. Hal senada juga dikatakan Andreas Carlos Pareirra. Bahkan menurut anggota dewan asal Jawa Barat ini, monopoli yang dilakukan PT Direct Vision sudah berulang kali dipertanyakannya kepada Menkominfo yang kala itu dijabat Sofyan Djalil tetapi tidak ada jawaban yang memuaskan. "Satu-satunya jalan penyelesaian adalah melalui KPPU. Kredibilitas anggota KPPU dipertaruhkan dalam hal ini," ujarnya. KPPU akan memutuskan kasus persaingan usaha PT. Direct Vision pada pekan ini dan keputusan itu dinantikan kalangan dunia usaha yang berharap adanya kepastian hukum untuk berusaha secara sehat di Indonesia. Sebelumnya IM2, Telkomvision dan Indovision mengadukan PT Direct Vision ke KPPU sehubungan dengan dicabutnya penayangan Liga Inggris dibeberapa Lembaga Penyiaran Berlangganan terkecuali oleh PT Direct Vision. Alasannya, PT Direct Vision memenangkan tender penayangan. Padahal Lembaga Penyiaran Berlangganan lainnya tidak pernah diinformasikan mengenai tender itu. Pemerintah juga telah meminta PT Direct Vision memberikan penayangan Liga Inggris itu kepada televisi "free to air".(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008