Kami silaturahmi dengan Pak Menteri untuk menyampaikan beberapa rekomendasi serta pandangan terkait dengan modernisasi koperasi secara umum
Jakarta (ANTARA) - Indonesian Consortium For Cooperative Innovation (ICCI) menemui Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk menawarkan konsep start up coop dan koperasi platform yang diharapkan bisa menjadi solusi inovatif pengembangan koperasi dan UKM di Indonesia.

Ketua Komite ICCI (Indonesian Consortium For Cooperative Innovation) Firdaus Putra setelah pertemuan dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, Sabtu mengatakan ICCI adalah lembaga yang sangat peduli pada perkembangan perkoperasian di Indonesia.

“Kami silaturahmi dengan Pak Menteri untuk menyampaikan beberapa rekomendasi serta pandangan terkait dengan modernisasi koperasi secara umum,” katanya.

Baca juga: Teten akan desain ulang Smesco agar optimal pasarkan produk UMKM

Bersama jajarannya, pihaknya menyampaikan beberapa hal di antaranya pertama koperasi-koperasi eksisting dinilai perlu terutama untuk yang sektor keuangan bergerak ke arah teknologi finansial.

“Ini agar koperasi tidak ketinggalan zaman dan bisa merespon kebutuhan anggota hari ini dengan cepat. Koperasi-koperasi harus sudah hadir di ponsel anggotanya masing-masing untuk layanan-layanannya entah itu yang paling sederhana cek saldo kemudian sudah transaksi keuangan,” katanya.

Ia juga menyampaikan kepada Teten Masduki bahwa milenial perlu dirangkul terutama para start up dan para jenius kreatif anak bangsa untuk terjun ke dalam gerakan koperasi.

“Caranya lewat start up coop, modelingnya sudah kami laksanakan dua tahun terakhir dan kemudian hari ini mulai terlihat polanya seperti misalnya salah satu tenan kami di Purwokerto kemudian ada di Lampung, Kudus, Bali, dan provinsi lain,” katanya.

Dengan cara begitu kata dia, milenial-milenial bisa masuk ke gerakan koperasi secara jangka panjang sekaligus juga meregenerasi koperasi sehingga wajahnya lebih segar dan muda.

“Karena SDM koperasi hari ini mengalami sindrom penuaan rata-rata 60-70 persen ini sudah tua yang membuat juga yang muda-muda antipati, dan menganggap koperasi sebagai gerakan yang kuno. Start up coop ini menjadi salah satu wadah yang menarik untuk diperkenalkan kepada mereka,” katanya.

Pengalaman ICCI saat membuat camp di enam provinsi terbilang cukup mendapatkan respon yang baik dari generasi milenial dimana slot 40 orang justru pendaftarnya membludak menjadi 200 orang.

Kuncinya, kata dia, gunakan kata menarik misal coop bukan dengan menggunakan kata koperasi. “Itu sangat teknis tapi ternyata sangat berpengaruh, maka akhirnya kita sebut sebagai coop camp,” katanya.

Koperasi Platform
Selain start up coop, ICCI juga menawarkan konsep koperasi platfom kepada Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Belum lama ini tepatnya pada 7-9 November 2019 digelar Konferensi Koperasi Platform Dunia di New York, Amerika Serikat. Di dunia ini pergerakan koperasi platform telah berjalan sekitar 4 tahun terakhir.

“Sudah ada yang berjalan baik, ada yang baru inkubasi kemudian kita ingin coba hadirkan di Indonesia koperasi platform. Koperasi ini anggotanya sudah multipihak jadi misalnya pendirinya, para mitra yang terlibat lalu penggunanya. Contoh Gojek berarti dimiliki oleh pendiri, mitra pengemudi, dan juga penggunanya. Itu adalah skema dari koperasi platform. Indonesia belum punya,” katanya.

Ia menyadari ada tantangan dari sisi regulasi dan permodalan tetapi toh ia berpendapat selama 72 tahun koperasi di Indonesia belum ada perkembangan yang signifikan.

“Toh kemudian ada praktik di negara lain yang berhasil paling tidak ya kita bisa bikin karena negara lain berhasil,” katanya.

Ia mengatakan dua konsep yang ditawarkan seiring dengan lima program strategis Menteri Koperasi dan UKM dalam hal inovasi.

“Pak Menteri sudah memberikan komitmen dan mengajak kami masuk dalam tim untuk merumuskan bersama-sama rencana aksi, saya pikir tahun depan kita bisa menciptakan model kemudian meningkatkan keinovasian koperasi di Indonesia. Kenapa tidak mencoba hal baru, yang kami dorong ya itu kita 72 tahun koperasi begini-begini saja. Kenapa tidak mencoba hal baru,” katanya.

Menanggapi hal itu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap dua konsep yang ditawarkan sebagai salah satu strategi untuk melakukan rebranding koperasi di kalangan milenial.

Teten bahkan meminta kepada ICCI untuk menyusun rencana aksi yang lebih detil agar konsep tersebut bisa dijabarkan menjadi program dan kebijakan yang lebih taktis.

Baca juga: Anggaran pemberdayaan UMKM dikonsolidasikan di Kemenkop
Baca juga: Teten kelompokkan UMKM dalam koperasi permudah penyaluran KUR

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019