Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, masih ada celah untuk menegosiasikan kembali perdagangan bebas ASEAN-China atau ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA)..

"Mari kita lihat secara jernih, kalau Indonesia memutus secara sepihak untuk membatalkan perjanjian ini maka kita akan berhadapan dengan sembilan negara ASEAN lainnya, apalagi kita anggota negara G-20. Ada apa dengan Indonesia, kok memutuskan kerjasama yang telah dirintis lama secara sepihak," katanya pada Rapat Pimpinan TNI 2010 di Jakarta, Senin.

Menurut Presiden, di satu sisi kepentingan rakyat harus dilindungi, namun di sisi lain Indonesia harus memperkuat dan mempersiapkan lebih baik lagi elemen-elemen di dalam negeri, sedangkan di sisi lainnya lagi Indonesia tetap harus menjalin kerjasama dengan sesama negara ASEAN atau ASEAN dengan mitra-mitra ekonominya.

Presiden mengatakan, dalam kerjasama tersebut ada klausul yang menyebutkan poin-poin kerjasama yang belum bisa dilakukan Indonesia dapat dibicarakan kembali.

"Jadi, kita bicara baik-baik Jika ada hal yang dalam perjalanannya bermasalah, kita tetap jalankan sambil memperbaiki diri," katanya.

Kepala Negara mengatakan, perjanjian kerjasama tersebut dapat menjadikan tantangan dan peluang bagi masyarakat dan seluruh elemen untuk dapat berkembang, tumbuh dengan kemampuan daya saing tinggi.

"Jadi jangan berpikir, seolah-olah kerjasama ini makin membuat perekonomian kita terpuruk dan lain-lain," kata Yudhoyono.

Ia menegaskan, pemerintah akan menerima masukan mengenai apa yang kurang dan harus diperbaiki, sehingga kerjasama itu memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010