Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memfasilitasi kekurangan biaya operasi cangkok hati terhadap M. Ramadhan, penderita atresia billier atau saluran empedu tidak memiliki lubang, di RSUD dr. Soetomo, Surabaya.

"Fasilitas ini sebagai bentuk dukungan penuh dari kami karena yang dilakukan RSUD dr. Soetomo merupakan tugas kemanusiaan dan pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat," kata Gubernur Jatim, Soekarwo, di Surabaya, Senin.

Pemprov Jatim sudah menyiapkan dana senilai Rp1,2 miliar untuk menutup biaya operasi cangkok hati pertama yang akan dilakukan oleh tim dokter RSUD dr. Soetomo, akhir Maret 2010.

Tim dokter RSUD dr. Soetomo yang diketuai dr. Purwadi, Sp.B., Sp.B.A., pada 16-24 Februari 2010 telah menimba ilmu tentang operasi cangkok hati di China.

Tim dokter yang beranggotakan 11 orang terdiri atas dokter bedah anak, dokter bedah digestif, dokter bedah toraks cardio vasculer, ahli anastesi, dan dua perawat telah belajar operasi cangkok hati di rumah sakit khusus cangkok hati, Tianjin First Hospital, China.

Hati yang akan dicangkokkan diambilkan dari seperempat bagian atau dua segmen hati Sulistyowati, ibu Ramadhan, dengan menggunakan sinar ultrasonic.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD dr. Soetomo, dr. Slamet Riyadi, MARS, mengatakan, pihaknya sudah siap melakukan operasi pencangkokan hati, meskipun peralatan yang akan dipakai masih meminjam dari bagian lain di rumah sakit itu.

Pada operasi yang akan datang, tim dokter RSUD dr. Soetomo akan didampingi tim ahli cangkok hati dari China.

Ia menambahkan, kasus penyakit hati atau liver masih cukup tinggi, tidak hanya pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak.

"Kalau operasi ini berhasil, maka menjadi operasi cangkok hati pertama di Indonesia, karena yang dilakukan di Semarang sebelumnya, ditangani dokter ahli dari Singapura," kata Slamet.

Sebagai persiapan, tim dokter melakukan operasi cadaver (mayat) dan hewan yang organ-organnya mirip dengan organ manusia. (T.M038A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010