Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengungkapkan, Pemerintah Indonesia telah menyurati Pemerintah China terkait dengan negosiasi ulang perdagangan bebas ASEAN dengan China (ASEAN-China Free Trade Agreement/ACFTA).

"Perkembangan negosiasi ACFTA, terakhir Gusmardi (Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan) sudah kirimkan surat nego, tapi itu kan proses," kata Hidayat, di Jakarta, Selasa.

Selanjutnya, menurut dia, Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, akan melakukan negosiasi dengan negara-negara ASEAN.

"Ada prosesnya memang untuk nego. Tapi saya rasa Pak Gusmardi sekarang sering berkomunikasi dengan Pemerintah China," katanya.

Ia juga mengungkapkan belum ada tanda-tanda negosiasi gagal. "Kalau gagal tidak mungkin Pak Gusmardi tenang-tenang saja".

Hal yang perlu dilakukan saat ini, menurut dia, adalah mengawasi kondisi terkini industri-industri di dalam negeri. Karena dari waktu ke waktu mereka bisa terkena dampaknya.

Yang paling rawan terkena dampak adalah besi baja karena jenisnya pun banyak ada 106. Karena itu diharapkan masing-masing asosiasi juga melakukan proteksi untuk sektornya.

Untuk industri besi baja ini, menurut Hidayat, pertumbuhannya dari waktu ke waktu minus. Di tahun 2009 pertumbuhannya minus 6,7 persen.

"Mudah-mudahan minusnya bisa berkurang di 2010 karena ada pembangun industri baru. Joint Venture Posco dan Krakatau Steel baru akan ditandatangani akhir Maret, itu berarti sektor ini menggeliat," ujar dia. (V002/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010